ANALIS : Fed Rate Vs BI Repo Rate, Pasar Menunggu Kepastian

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset Indo Mitra Sekuritas menyebutkan, pasar obligasi pada Rabu (11/10/2017) kemarin terlihat kurang aktif, tekanan penantian akan FOMC Minutes Meeting terus mendesak harga obligasi, meskipun obligasi jangka panjang bisa survive dari pelemahan kemarin.

“Pagi ini pasar obligasi diperkirakan akan dibuka melemah dengan potensi melemah terbatas untuk obligasi berdurasi 5 tahun - 15 tahun, namun untuk obligasi berdurasi 20 tahun diperkirakan akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas," jelas Maximilianus Nico Demus, Head of Research Division PT Indo Mitra Sekuritas kepada Pasardana.id, di Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Ditambahkan, Obligasi berdurasi 20 tahun mulai menunjukkan tanda tanda penguatan, yang mungkin apabila penguatannya terjadi secara konsistensi, penguatan ini akan mendorong obligasi berdurasi 5 tahun - 15 tahun untuk ikut menguat.

“Meskipun secara FOMC minutes meeting yang keluar, menyatakan bahwa kenaikkan Fed Rate pada bulan Desember nanti dapat dipastikan," ujar Nico.

Tidak hanya itu saja, lanjut Nico, bahwa kenyataan ekonomi Amerika tumbuh stabil dan optimis bahwa inflasi akan sesuai target, tentu pernyataan ini akan membuat keyakinan bahwa The Fed tetap akan menjalankan semuanya termasuk kenaikkan Fed Rate 3x pada tahun depan dan pengurangan Balance Sheet tetap dapat dilakukan.

“Hal ini menarik mengingat bahwa, BI Repo Rate diposisi 4.25% apakah mampu menahan capital outflow? Sementara saat ini saja, capital outflow terus terjadi, yang mendorong Rupiah untuk melemah," ujar dia.

Menurut Nico, jarak spread Fed Rate dengan BI RR ini yang menjadikan perekonomian Indonesia menarik, semakin kecil jarak spread Fed Ratenya, apabila kita bisa bertahan di 4.25%, hal ini akan menjadi tolak ukur perekonomian kita kedepannya.

“Kami merekomendasikan hold hari ini, sembari mencermati arah obligasi selanjutnya yang berpotensi mengalami kenaikkan," tandas Nico.