BI Belum Miliki Data Fintech Secara Lengkap

foto : istimewa

Pasardana.id - Bank Indonesia (BI) memperkirakan potensi bisnis financial technology (fintech) besar di Indonesia. Dari bisnis ini terbagi empat kelompok yakni peer to peer landing (pemberian pinjaman), market provisioning, investment, dan pembayaran.

Namun, dari transaksi yang dicatat bank sentral ini terungkap transaksinya lebih kecil ketimbang transaksi dagang elektronik (e-dagang). Angka ini tidak disebutkan secara lengkap.

"Kalau fintech masih belum terlalu besar dan kami sejauh ini masih terus melakukan pendataan," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Ronald Waas di Bali, kemarin.

Dia hanya mengutarakan transaksi ini mencapai kenaikan setiap tahun. Penyumbang terbesar dari belanja kaum muda.

"Sebanyak 100 pelaku fintech terdaftar," jelasnya.

Untuk transaksi e-dagang saja yang sudah diketahuinya sebesar US$3,5 miliar pada 2015. Jika dibandingkan 2014 naik dari US$2,6 miliar.

"Metode pembayaran masih didominasi transfer perbankan disusul kartu kredit," ucapnya.

Pendataan fintech terus dilakukan BI sampai sekarang oleh Klinik Fintech yang berada di bawah BI. Dari lembaga ini juga fintech bisa berkonsultasi tentang bisnis dan aturan berupa pembayaran.