Penurunan Suku Bunga Kartu Kredit Diharapkan Turunkan NPL

foto : istimewa

Pasardana.id  - Bank Central Asia (BCA) mengalami non performing loan (NPL) sebesar 1,9%. Angka ini dinilai telah mencapai angka maksimal.

"Kami melihat beberapa perbankan tidak ada kekhawatiran untuk naik," kata Santoso, Direktur PT BCA Tbk di Jakarta, kemarin.

Soal penetapan penurunan batas suku bunga kartu kredit menjadi sebesar 2,2% dari 2,95% oleh Bank Indonesia (BI) akan ditaati BCA. Walaupun demikian, bank ini tidak menyebutkan berapa besar penurunan ini.

"Pemerintah memberikan keleluasaan buat customer untuk mendapatkan pembiayaan dari kartu kredit," ujarnya.

Penurunan suku bunga kartu kredit berpengaruh kepada penurunan penerimaan bank sebesar 30%. Namun, kejadian ini menguntungkan nasabah dengan pembayaran cicilan hanya satu kali saja.

Santoso mengungkapkan, penurunan suku bunga kartu kredit diharapkan menurunkan NPL perbankan. Karena, sebanyak 60% - 70% adalah revolver atau nasabah yang membayar 10% dari total tagihan dan 30%-40% transactor atau nasabah membayar tagihan secara lunas.

Sementara itu, sebanyak 2,85 juta kartu kredit diterbitkan BCA sampai semester I 2016. Dari angka ini, nilai transaksi mencapai Rp26 triliun atau naik 6% dibandingkam periode yang sama tahun lalu.

BCA mencapai outstanding kartu kredit sebesar Rp9,9 triliun sampai enam bulan pertama 2016. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu naik sebesar 6%.

Santoso juga mengemukakan, 300.000 nasabah kartu kredit affluent (menengah ke atas) telah dimiliki BCA. Angka ini ingin ditingkatkan dengan penerbitan kartu kredit bersama JCB international.

"Tahun 2008 - 2009 kita pernah menerbitkan kartu kredit," jelasnya.

Bisnis kartu kredit, ucap Santoso, berkembang sekarang didorong nasabah bepergian ke luar negeri. Langkah ini mendorong kerjasama BCA dan JCB International. Apalagi sejumlah mahasiswa Indonesia belajar di Jepang.

"Setelah kita lihat satu-satunya yang kuat acceptance di Jepang itu, JCB," jelasnya.

Yuichiro Kadowaki, Presiden Direktur JCB Indonesia, membenarkan JCB sudah bekerjasama dengan BCA selama 30 tahun lebih dalam merchant acquiring. Kerjasama kali ini memenuhi berbagai kebutuhan pasar affluent.

"Keunikan JCB dalam menyajikan layanan berkualitas di Jepang akan memberi nilai tambah bagi BCA dalam kemitraan ini," tutur Kadowaki.

Jaringan penerimaan kartu JCB mencakup 29 juta lokasi gerai dan satu juta lokasi ATM untuk penarikan tunai di 190 negara.