Indeks Obligasi Tertahan Sikap "Wait and See" Investor

foto : istimewa

Pasardana.id - Perdagangan obligasi Kamis (23/6/2016) dibuka naik tipis namun dengan kecenderungan mendatar. Pelaku pasar masih bersikap menunggu hasil penghitungan suara penentuan keanggotaan Inggris di Uni Eropa.

"Pagi ini pasar obligasi dibuka naik dibandingkan hari sebelumnya dengan potensi flat hingga menguat terbatas," ucap Kepala Divisi Pendapatan Tetap PT Indomitra Securities, Maximilianus Nicodemus, kepada Pasardana.id, Kamis (23/6/2016).

Keterbatasan ini masih dipicu oleh penantian referendum Brexit yang diadakan hari ini dan hasil keseluruhannya baru diketahui Jumat besok pukul 13.00 WIB. 

Namun rupiah pagi ini dibuka menguat tipis di 13.273, minyak WTI pun dibuka di 49.08 per barel, lebih rendah dibandingkan penutupan kemarin sore. 

"Hari ini pasar obligasi akan terfokus kepada Brexit, karena hasil Brexit akan memberikan arah bagi ekonomi dunia," imbuhnya. 

Nico mengatakan, secara langsung Brexit tentu tidak akan berdampak kepada Indonesia, namun secara tidak langsung tentu Indonesia akan sedikit banyak terkena dampaknya. Secara teknikal analisa, ini sudah merupakan hari ke 7 pasar obligasi mengalami fase konsolidasi. Tidak adanya sentimen selain Brexit, masih membuat obligasi bergerak di rentang harga yang sama. 

"Kami masih merekomendasikan Hold, dengan melihat perkembangan lebih lanjut," pungkasnya.

Berita Obligasi Global
·MBA Mortgage Applications naik dari sebelumnya -2.4% menjadi 2.9%. 
·FHFA House Price Index MoM turun dari sebelumnya 0.8% menjadi 0.2%. 
·Existing Home Sales naik dari sebelumnya 5.43m menjadi 5.53m. MoM naik dari sebelumnya 1.3% menjadi 1.8%. 
·Euro Consumer Confidence turun dari sebelumnya -7.0 menjadi -7.3. 
·Japan Foreign Buying Japan Bonds turun dari sebelumnya ¥764,3 miliar menjadi    -¥485,9 miliar. 
·Japan Buying Foreign Bonds turun dari sebelumnya ¥867,9 miliar menjadi - ¥457,7 miliar

Berita Obligasi Domestik
·PT Mitra Adiperkasa Tbk mengumumkan rencana penerbitan obligasi zero coupon senilai Rp 1,08 triliun. Dana yang dihimpun akan di gunakan untuk membiayai restrukturisasi bisnis makanan dan minuman serta pelunasan sejumlah utang. 
·PT Bumi Serpong Damai berencana menerbitkan Berkelanjutan II/2016 senilai Rp 3 triliun. Dana hasil tersebut akan digunakan untuk pembebasan lahan, pengembangan proyek, dan tambahan modal kerja. Perusahaan ini mendapatkan peringkat AA- dari Pefindo. 
·PT Pos Indonesia berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 1 t untuk investasi. Dana tersebut akan di gunakan untuk memnbenahi infrasturktur  dan membenahi teknologi Pos Indonesia.