Imbal Hasil Obligasi Bergerak Cenderung Stagnan
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Rabu, 22 Juni 2016 bergerak bervariasi dengan perubahan yang relatif terbatas di tengah minimnya katalis menjelang pelaksanaan referendum warga Inggris.
Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 2 bps dengan perubahan imbal hasil yang relatif terbatas pada keseluruhan tenor, bahkan untuk beberapa seri yang tidak mengalami perubahan, dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya.
"Sejak awal perdagangan, harga Surat Utang Negara di pasar sekunder menunjukkan perubahan yang relatif terbatas dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya," ucap analis fixed income PT MNC Securities, I Made Adi Sapura, kepada Pasardana.id, Kamis (23/6/2016).
Dijelaskan, minimnya katalis dari dalam dan luar negeri menyebabkan pelaku pasar cenderung menahan diri untuk melakukan transaksi terutama menjelang pelaksanaan referendum warga Inggris yang akan dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2016.
"Sejak awal perdagangan, harga Surat Utang Negara di pasar sekunder menunjukkan perubahan yang relatif terbatas dibandingkan dengan level penutupan sebelumnya," ucap analis fixed income PT MNC Securities, I Made Adi Sapura, kepada Pasardana.id, Kamis (23/6/2016).
Dijelaskan, minimnya katalis dari dalam dan luar negeri menyebabkan pelaku pasar cenderung menahan diri untuk melakukan transaksi terutama menjelang pelaksanaan referendum warga Inggris yang akan dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2016.
Hal tersebut tercermin pada volume perdagangan Surat Utang Negara yang mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan di hari Selasa, serta terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan berkisar 1 - 2 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang sebesar 2 - 4 bps. Adapun imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami perubahan sebesar 1 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga yang sebesar 3 - 5 bps dan imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) yang mengalami perubahan sebesar 1 - 2 bps dengan didorong oleh perubahan harga yang berkisar antara 3 - 20 bps.
Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan berkisar 1 - 2 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang sebesar 2 - 4 bps. Adapun imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami perubahan sebesar 1 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga yang sebesar 3 - 5 bps dan imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) yang mengalami perubahan sebesar 1 - 2 bps dengan didorong oleh perubahan harga yang berkisar antara 3 - 20 bps.
Imbal hasil Obligasi tenor 10 tahun ditutup turun di 7.62 dibandingkan hari sebelumnya 7.64.
Dari global, imbal hasil obligasi Zona Amerika di tutup bervariasi. Kenaikkan imbal hasil terbesar ada di Kolombia, dan penurunan imbal hasil terbesar ada di Kanada. Imbal hasil UST ditutup turun di 1.69.
Dari global, imbal hasil obligasi Zona Amerika di tutup bervariasi. Kenaikkan imbal hasil terbesar ada di Kolombia, dan penurunan imbal hasil terbesar ada di Kanada. Imbal hasil UST ditutup turun di 1.69.
Dollar index ditutup turun dibandingkan hari sebelumnya menjadi 93.44. Untuk imbal hasil Wilayah Zona Eropa ditutup bervariasi.
Wilayah Asia Pasifik juga di tutup bervariasi, di dominasi oleh kenaikkan imbal hasil. Minyak Texas di tutup turun di harga 49.13 dibandingkan hari sebelumnya 48.85. Rupiah di tutup melemah tipis di 13.283 dibandingkan hari sebelumnya 13.263.

