Harga SUN Masih Berpeluang Naik
Pasardana.id - Analis fixed income PT MNC Sekurities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, pada perdagangan hari ini, diperkirakan harga Surat Utang Negara masih akan berpeluang mengalami kenaikan dengan ekspektasi akan dikeluarkannnya peket kebijakan moneter oleh Bank Sentral Jepang pada pertemuan yang berakhir pada hari ini.
Selain menantikan hasil pertemuan tersebut, pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini akan turut dipengaruhi oleh faktor penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika.
"Namun demikian kami melihat bahwa nilai tukar rupiah masih akan bertahan di atas level 13000 per dollar Amerika, dimana level tersebut merupakan level support yang cukup kuat sejak awal Maret 2016," katanya kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (29/7/2016).
Dijelaskan, kembali menguatnya nilai tukar rupiah akan menjadi katalis positif di pasar Surat Utang Negara.
Namun demikian, lanjutnya, kenaikan harga akan dibatasi oleh rencana lelang penjualan Surat Utang Negara oleh pemerintah yang akan diadakan pada pekan depan, dimana pemerintah mentargetkan penerbitan senilai Rp12 triliun dari lima seri Surat Utang Negara yang ditawarkan.
"Menjelang lelang, harga Surat Utang Negara akan cenderung bergerak terbatas dengan kecenderungan mengalami penurunan," imbuhnya.
Adapun dari pasar surat utang global, pergerakan imbal hasilnya cukup bervariasi dimana untuk imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun ditutup naik terbatas pada level 1,501% dari posisi penutupan sebelumnya di level 1,498%.
Begitu pula dengan imbal hasil surat utang Jepang dengan tenor yang sama yang ditutup dengan mengalami kenaikan di level -0,278% dari posisi -0,295% jelang berakhirnya Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Jepang. Sedangkan imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dengan tenor 10 tahun ditutup turun pada level -0,093% dari posisi penutupan di hari Rabu yang sebesar -0,081%.
Sementara itu, secara teknikal, harga Surat Utang Negara masih berada pada area konsolidasi, sehingga akan menyebabkan pergerakan harganya dalam jangka pendek akan bergerak berfluktuasi dengan arah pergerakan yang cenderung mendatar.
"Dengan kondisi tersebut, maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder. Strategi trading jangka pendek masih kami sarankan dengan memanfaatkan momentun kenaikan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder," tuturnya.
"Beberapa seri yang cukup menarik untuk diakumulasi adalah FR0071, FR0058, FR0068 FR0072 dan FR0067," sambungnya.
Asal tahu saja, rencana Lelang Surat Utang Negara seri SPN03161104 (New Issuance), SPN12170804 (New Issuance), FR0053 (Reopening), FR0056 (Reopening) dan FR0073 (Reopening) pada hari Selasa, tanggal 2 Agustus 2016.
Pemerintah akan melakukan lelang Surat Utang Negara (SUN) dalam mata uang Rupiah untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2016. Target penerbitan senilai Rp12.000.000.000.000,00 (dua belas triliun rupiah) dengan jumlah penerbitan maksimal senilai Rp18.000.000.000.000,00 (delapan belas triliun rupiah).

