ANALIS : Cermati Pergerakan Harga SUN di Pasar Sekunder

foto : istimewa

Pasardana.id - Analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra dalam riset hariannya yang diterima Pasardana.id, Jumat (5/8/2016) mengatakan, secara teknikal, harga Surat Utang Negara yang masih berada pada area konsolidasi diperkirakan akan mempengaruhi terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini, Jumat (5/8/2016).

"Harga Surat Utang Negara yang bergerak terbatas serta cenderung mendatar akan mendorong investor untuk menahan diri melakukan transaksi di pasar sekunder. Terlebih pelaku pasar akan mencermati rilis data ekonomi sebelum kembali melakukan transaksi secara aktif," jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyarankan kepada investor untuk tetap mencermati pergerakan harga Surat Utang Negara di pasar sekunder.

"Bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang dapat memanfaatkan momentuk koreksi harga untuk kembali melakukan akumulasi di pasar sekunder mengingat keterbatasan pasokan Surat Berharga Negara hingga akhir tahun 2016, dimana pemerintah tinggal menyisakan target penerbitan sebesar Rp100 triliun berdasarkan asumsi APBN-P 2016," tutur I Made.

"Seri yang kami rekomandasikan diantaranya adalah FR0071, FR0073, FR0054, FR0058, FR0068, FR0072 dan FR0067," ungkap dia.

Sebelumnya, harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin masih cenderung mengalami penurunan yang didorong oleh pelaku pasar yang melakukan aksi ambil untung di tengah minimnya katalis dari dalam dan luar negeri.

"Investor terlihat cenderung menahan diri untuk melakukan transaksi di pasar sekunder yang tercermin pada volume perdagangan yang tidak begitu besar. Pelaku pasar masih menantikan rilis data pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2016 sebelum kembali melakukan transaksi di pasar sekunder," jelas I Made.

Selain data ekonomi domestik, lanjut dia, pelaku pasar juga menunggu rilis data sektor tenaga kerja Amerika yang akan disampaikan pada hari Jum'at waktu setempat. Sektor tenaga kerja menjadi perhatian investor mengingat data tersebut menjadi pertimbangan bagi Bank Sentral Amerika (The Fed) untuk mengeluarkan kebijakan moneter, termasuk untuk kembali menaikkan tingkat suku bunga acuannya.

"Seiring dengan masih terbatasnya pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin, turut mempengaruhi terbatasnya perubahan imbal hasil dari Surat Utang Negara seri acuan," tandas dia.