London FTSE Torehkan Penurunan Sepekan Terburuk dalam Dua Bulan Terakhir

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, mencatatkan penurunan 10,01 poin, atau sekitar 0,15 persen, dari sesi sebelumnya pada Jumat (19/8/2016), menjadi 6.858,95. Angka indeks dalam sepekan turun 0,8 persen, terburuk sejak pertengahan Juni, sebelum Inggris keluar dari Uni Eropa.

Seperti dilansir Reuters, spekulasi bahwa Inggris dapat secara formal memulai proses meninggalkan Uni Eropa awal tahun depan juga menyebabkan kegoyahan sementara waktu. Juru bicara pemerintah Inggris menyebutkan bahwa Perdana Menteri Theresa May tidak akan menggunakan Artikel 50 yang diperlukan untuk memicu proses pemisahan sebelum akhir tahun ini.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Semakin sedikit waktu yang tersedia bagi Inggris untuk menata keadaan, semakin besar kekhawatiran pasar akan dampak pemisahan,ââÅ¡¬ kata analis ETX Capital, Neil Wilson.

Saham perusahaan pertambangan seperti Glencore mengalami penurunan terbesar, karena terdampat turunnya harga tembaga. Harga saham perusahaan minyak British Petroleum dan Royal Dutch Shell juga turun karena harga minyak dunia merosot.

Saham EasyJet naik 2,5 persen setelah media melaporkan adanya ketertarikan pihak lain untuk mengakuisisi maskapai penerbangan tersebut.

Sejauh ini dalam tahun 2016, indeks FTSE 100 telah naik 10 persen, meski dalam nilai riil kenaikan tak setinggi itu akibat melemahnya pound sterling. Kondisi dapat pulih setelah ââÅ¡¬ÃƒÆ’‹Å“BrexitââÅ¡¬ÃƒÆ’¢Ã…¾¢ setelah Bank of England memutuskan untuk memangkas tingkat suku bunga mencapai level terendah baru.

Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, turun 58,67 poin, atau sekitar 0,55 persen, menjadi 10.544,36. Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, anjlok 99,50 poin, atau sekitar 1,16 persen, menjadi 8.450,60. Indeks Cac 40 di EuroNext Paris, Perancis merosot 36,54 poin, atau sekitar 0,82 persen, menjadi 4.400,52.