Imbal Hasil SUN di Perdagangan Akhir Pekan Kemarin Bergerak Terbatas

foto : istimewa

Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara pada perdagangan hari Jum'at, 12 Agustus 2016 lalu bergerak terbatas, dengan arah perubahan yang bervariasi jelang pengumuman data Neraca Pembayaran Indonesia kuartal II 2016.

Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 4 bps dengan rata - rata mengalami penurunan imbal hasil sebesar 1 bps dimana penurunan imbal hasil masih didapati pada Surat Utang Negara dengan tenor pendek dan menengah.

Imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 1 - 4 bps dengan didorong oleh adanya kenaikan harga yang berkisar antara 3 - 15 bps dan imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) yang mengalami penurunan terbatas hingga 1 bps dengan didorong oleh kenaikan harga yang berkisar antara 2 - 5 bps.

Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) yang mengalami perubahan berkisar antara 1 - 3 bps dengan adanya perubahan harga yang berkisar antara 5 - 35 bps.

Dalam rilis riset hariannya yang diterima Pasardana.id, Senin (15/8/2016), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, bahwa pergerakan harga Surat Utang Negara yang relatif terbatas pada perdagangan di akhir pekan kemarin disebabkan karena palaku  pasar yang menantikan disampaikannya data Neraca Pembayaran Indonesia kuartal II 2016 yang disampaikan oleh Bank Indonesia.

ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Namun hingga berakhirnya sesi perdagangan, data tersebut belum diumumkan oleh Bank Indonesia sehingga berdampak terhadap terbatasnya perubahan harga Surat Utang Negara hingga akhir sesi perdagangan,ââÅ¡¬ jelas I Made.

Secara keseluruhan, lanjut I Made, perubahan harga yang terjadi pada perdagangan di akhir pekan menyebabkan terjadinya kenaikan imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 10 tahun sebesar 1 bps pada level 6,767%.

Adapun untuk seri lainnya meskipun terlihat mengalami perubahan, perubahan imbal hasil yang terjadi relatif terbatas kurang dari 1 bps dengan masing - masing berada pada level 6,601% untuk tenor 5 tahun, di level 7,188% untuk tenor 15 tahun dan di level 7,290% untuk tenor 20 tahun.

Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan di akhir pekan senilai Rp9,75 triliun dari 34 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp4,02 triliun.

Obigasi Negara seri FR0073 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,91 triliun dari 38 kali transaksi di harga rata - rata pada level 114,03% dengan tingkat imbal hasil sebesar 7,189%.

Adapun Sukuk Negara Ritel seri SR006 menjadi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp936,41 miliar dari 25 kali transaksi dengan harga rata - rata 101,53%.