Industri Semen Akan Tekerek Dana Repatriasi

foto : istimewa

Pasardana.id - Industri semen diperkirakan meningkat akibat kenaikan pengajuan kredit perumahan oleh konsumen. Langkah ini didorong suku bunga rendah diberlakukan perbankan lantaran kenaikan likuiditas diraihnya.

"Pembangunan properti menggunakan bahan baku semen," kata Christian Kartawijaya, Direktur Utama PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Pendorong lain, diharapkan dari kebijakan ekonomi yang diterbitkan menteri-menteri baru hasil reshuffle (perombakan) II Kabinet Kerja. Kebijakan ini khususnya tentang infrastruktur.

Asal tahu saja, emiten berkode saham INTP tersebut, mencatat penurunan pendapatan bersih menjadi Rp7,74 triliun per semester I-2016. Angka itu turun 12,8 persen dibanding pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp8,87 triliun.

Susutnya pendapatan disebabkan oleh penurunan harga rata-rata pada tahun ini sebesar 10,7 persen disertai lebih rendahnya volume penjualan domestik sebesar 3,7 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, beban pokok pendapatan turun sebesar 7,7 persen dibanding semester I-2016, yakni dari Rp4,88 triliun menjadi Rp4,5 triliun. Hal itu seiring dengan lebih rendahnya volume penjualan dan pengelolaan biaya yang lebih baik.

Saat kondisi pasar relatif lemah, perseroan fokus untuk menjual lebih banyak di pasar utamanya agar dapat mengelola margin yang lebih stabil.

Marjin laba kotor turun dari 45 persen menjadi 41,8 persen terutama disebabkan penurunan harga jual. Dari segi normal turun 19 persen dari Rp3,99 triliun menj?adi Rp3,23 triliun.

"Posisi laba periode berjalan mengalami kenaikan 5,2 persen, dari Rp2,30 triliun di kuartal II-2015 menjadi Rp2,42 triliun per Juni 2016. Kenaikan laba dipengaruhi oleh keikutsertaan perusaha?an dalam program revaluasi aset tetap pajak yang diprakarsai pemerintah," tandasnya.