Imbal Hasil SUN Kembali Mengalami Penurunan
Pasardana.id - Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan hari Rabu, 27 Juli 2016 kembali mengalami penurunan di tengah meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah jelang berakhirnya pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Sentral Amerika.
"Perubahan tingkat imbal hasil berkisar antara 1 - 10 bps dengan rata - rata mengalami penurunan sebesar 3 bps," kata analis fixed income PT MNC Securities, I Made Adi Saputra, kepada Pasardana.id, Kamis (28/7/2016).
Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa, imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor pendek (1-4 tahun) mengalami perubahan berkisar antara 1 - 8 bps dengan didorong oleh adanya perubahan harga yang berkisar antara 2 - 20 bps.
Adapun imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor menengah (5-7 tahun) mengalami penurunan berkisar antara 2 - 5 bps dengan didorong oleh kenaikan harga yang berkisar antara 10 - 20 bps dan imbal hasil Surat Utang Negara dengan tenor panjang (di atas 7 tahun) yang mengalami perubahan berkisar antara 1 - 10 bps didorong oleh adanya perubahan harga yang berkisar antara 20 - 125 bps.
Dalam risetnya, I Made Adi Saputra juga menilai, pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan kemarin dipengaruhi oleh meredanya tekanan terhadap nilai tukar rupiah menjelang berakhirnya pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika serta optimisme pelaku pasar terhadap hasil dari pergantian susunan kabinet yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia.
Adanya perubahan harga yang terjadi pada perdagangan kemarin kembali mendorong imbal hasil Surat Utang Negara seri acuan dengan tenor 10 tahun kembali turun berada di bawah level 7,00% yaitu 6,98% mengalami penurunan sebesar 10 bps dibandingan dengan posisi penutupan sebelumnya.
"Adapun imbal hasil dari seri acuan lainnya mengalami penurunan sebesar 5 bps untuk tenor 5 tahun, sebesar 7 bps untuk tenor 15 tahun dan sebesar 5 bps untuk tenor 20 tahun," tandasnya.

