SUN Tenor 15 Tahun Paling Banyak Diburu
Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Rabu kemarin masih cukup tinggi meskipun mengalami penurunan dibandingkan dengan volume perdagangan di hari Selasa.
Volume perdagangan yang dilaporkan mencapai Rp13,23 triliun dari 36 seri Surat Utang Negara yang dilaporkan dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp7,64 triliun.
"Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi 10 - 15 tahun, diikuti 1 - 3 tahun dan kurang dari 1 tahun. Sisanya merata di semua tenor hingga 20 tahun," jelas Kepala Divisi Pendapatan Tetap PT Indomitra Securities, Maximilianus Nicodemus, kepada Pasardana.id, Kamis (9/6/2016).
Analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mencatat obligasi Negara seri FR0073 masih menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp3,53 triliun dari 143 kali transaksi, sekaligus menjadikannya Surat Utang Negara yang paling sering diperdagangkan.
Obligasi Negara seri acuan dengan tenor 15 tahun tersebut diperdagangkan pada harga rata - rata 108,34% dengan tingkat imbal hasil sebesar 7,79%.
Adapun Project Based Sukuk seri PBS009 menjadi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,28 triliun dari 12 kali transaksi dengan harga rata - rata pada level 100,61% dan tingkat imbal hasilnya sebesar 7,33%.
Sedangkan dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp564,9 miliar dari 27 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan I Tower Bersama Infrastrucutre Tahap I Tahun 2013 Seri B (TBIG01BCN1) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp150 miliar dari 2 kali transaksi dengan harga rata - rata di level 101,06% dengan tingkat imbal hasil sebesar 7,84%.
"Total transaksi dan total frekuensi meningkat drastis di tengah penguatan harga obligasi. Obligasi berdurasi menengah hingga panjang masih aktif ditransaksikan mengingat masih murahnya harga obligasi serta menariknya imbal hasil," pungkas Nico.

