Lokasi Hotel di Bali Topang Pendapatan Saraswati Griya
Pasardana.id - Prospek saham PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL) pada tahun ini dinilai sangat positif. Lokasi properti hotel di Bali sebagai sentra pariwisata di Indonesia dan juga perhatian pemerintah yang tinggi di bidang pariwisata akan menopang kinerja emiten ini di masa depan.
Menurut Dahlia Kusumawardhani, analis Pefindo, industri pariwisata, khususnya Bali, terus menarik wisatawan lokal maupun asing, karena Bali menawarkan atraksi yang tak tertandingi.
Selain itu, depresiasi nilai tukar Rupiah dan pesatnya perbaikan infrastruktur di Bali telah membuat Bali kian menarik bagi wisatawan asing dan untuk menghabiskan uang yang baik.
Setelah mencapai rekor tertinggi pada 2013 (Rp149,1 miliar), pendapatan PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL) terus menurun -0,66% dan kemudian -0.17%, pada tahun 2014 dan 2015. Hal ini disebabkan pendapatan hotel bintang 3 milik Perseroan, Best Western Kuta menunjukkan penurunan tajam pada tahun 2015 (-45,3% YoY).
Namun, pada periode kuartal I-2016 pendapatan mulai meningkat. Selama tiga bulan pertama tahun ini, pendapatan meningkat sebesar 30,5% dibandingkan pendapatan kuartal I-2015.
Indikator profitabilitas HOTL juga mengalami perbaikan; marjin laba kotor, marjin laba operasi dan marjin laba bersih meningkat menjadi masing-masing 53,4%, 20,9% dan 6,7% di 1Q16, dibandingkan periode 1Q15 dengan masing-masing 46,0%, 14,6% dan 1,7%.
HOTL memiliki portofolio hotel yang berlokasi strategis di Uluwatu (Anantara) dan Pantai Kuta (Best Western), akan memperkuat posisi pasar sebagai pemilik hotel besar di Bali dengan tambahan dua hotel mendatang di Ubud (Westin Ubud) dan Seminyak (Sarasvati Luxury Collection).
Untuk target harga saham selama 12 bulan ke depan, Dahlia menyebut di kisaran Rp288 - 320 per saham.

