Volume Transaksi Alami Kenaikan Rp3 Triliun
Pasardana.id - Total transaksi pada awal pekan mengalami kenaikan, namun total frekuensi turun dibandingkan hari sebelumnya.
Gairah transaksi yang dipicu hampir disahkannya Undang-Undang Tax Amnesty, diduga menjadi penopang naiknya volume transaksi.
Total transaksi di dominasi oleh obligasi berdurasi 10-15 tahun, diikuti dengan obligasi dengan tenor kurang 1 tahun dan obligasi tenor 5-15 yahun, diikuti dengan tenor kurang 1 tahun dan obligasi tenor 5-7 tahun. Obligasi bertenor lebih 25 tahun juga aktif ditransaksikan pada perdagangan kemarin.
“Pasar obligasi kemarin terlihat menguat tajam setelah mengalami penurunan pada hari sebelumnya,” kata I Made Adi Saputra, analis fixed income PT MNC Securities kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (28/6/2016).
Lebih lanjut dijelaskan, Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan kemarin, mengalami peningkatan dibandingkan dengan perdagangan di akhir pekan, yaitu senilai Rp13,64 triliun dari 32 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan dimana volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp8,37 triliun.
“Obligasi Negara seri FR0073 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp3,65 triliun dari 60 kali transaksi dengan harga rata-rata pada level 106,42% dengan tingkat imbal hasil sebesar 8,00%,” paparnya.
Adapun Sukuk Negara Ritel seri SR008 masih menjadi Surat Berharga Syariah Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp776,93 miliar dari 54 kali transaksi dengan harga rata-rata pada level 7,52%.
Dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan senilai Rp1,30 triliun dari 55 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan.
Obligasi Berkelanjutan Maybank Finance Tahap II Tahun 2016 Seri (BIIF01ACN2) menjadi obligas korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp340 miliar dari 4 kali transaksi dengan harga rata rata pada level 100,15% dengan tingkat imbal hasil sebesar 9,03%.
Sebelumnya, pada akhir pecan lalu volume perdagangan SUN sebesar Rp10,74 triliun dari 29 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan, dimana volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan, senilai Rp6,09 triliun.
Adapun Obligasi Negara seri FR0056 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp3,07 triliun dari 156 kali transaksi.

