Kekhawatiran 'Brexit' Turut Pengaruhi Wall Street dan Harga Emas Berjangka
Pasardana.id - Saham yang diperdagangkan di Wall Street melemah empat hari beruntun setelah kekhawatiran terjadinya 'Brexit' semakin meningkat.
Seperti dilansir AFP, pada akhir perdagangan saham di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, Selasa (14/6/2016), indeks Dow Jones Industrial Average melemah 57,66 poin, atau sekitar 0,33 persen, menjadi 17.674,82.
Indeks berbasis luas S&P 500 turun 3,74 poin, atau sekitar 0,18 persen, menjadi 2.075,32. Indeks komposit Nasdaq turun 4,89 poin, atau sekitar 0,10 persen, menjadi 4.843,55.
Saham American Express turun 4,1 persen dan Citigroup turun 2,8 persen, karena sektor perbankan berada di bawah tekanan dari suku bunga rendah.
Saham perusahaan e-commerce Tiongkok, Alibaba, naik 3,1 persen setelah memperkirakan akan menikmati kenaikan pendapatan 48 persen tahun ini. Saham-saham teknologi didukung oleh lonjakan saham Twitter sebesar 5,6 persen, karena kesepakatan Microsoft untuk membeli LinkedIn meningkatkan spekulasi bahwa Twitter bisa menjadi target akuisisi Microsoft berikutnya.
Pelemahan yang terjadi di Wall Street akibat pengaruh kekhawatiran 'Brexit' tak separah di Eropa. Pasar saham di Eropa anjlok, sedangkan obligasi 10 tahun Jerman bahkan sampai mencapai angka negatif untuk pertamakalinya.
Jika 'Brexit' berpengaruh negatif terhadap pasar saham, maka sebaliknya terhadap harga emas berjangka. Xinhua melaporkan bahwa harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange meningkat akibat para investor lebih memilih untuk menanamkan uangnya dalam pasar komoditas yang lebih stabil.
Harga emas untuk pengiriman Agustus naik US$1,20, atau sekitar 0,09 persen, menjadi US$1.288,10 per ons. Harga perak untuk pengiriman Juli turun 1,90 sen, atau sekitar 0,11 persen, menjadi US$17.424 per ons. Harga platinum untuk pengiriman Juli turun US$23,40, atau 2,35 persen, menjadi US$971,90 per ons.

