PBNU Minta 'Amplop Tipis' Untuk KUR

foto : istimewa

Pasardana.id - Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama (PBNU) menilai, program kredit usaha rakyat (KUR) yang digulirkan pemerintah belum berhasil. Hal ini didasarkan, program KUR tidak ditemui di setiap kampung.

"KUR tidak sampai ke kampung-kampung," kata Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj, di Jakarta, kemarin.

Apabila KUR masuk daerah, maka dianggap tidak semua tepat sasaran. Maksudnya, program ini tidak diterima oleh masyarakat bawah yang memunyai usaha bermodal Rp25 juta.

"Ongkos penyaluran KUR besar untuk menjangkau masyarakat," ujarnya.

Said mengusulkan, KUR bisa disalurkan ke rakyat melalui NU. Pendapat ini disampaikannya kepada Bank Rakyat Indonesia.

"Kami bisa salurkan sampai ke bawah, tanpa ada gaji, paling hanya amplop tipis," ucapnya.

Sementara itu, pesantren dianggapnya dapat mengembangkan perekonomian syariah untuk perekonomian nasional. Salah satu pesantren yang dimaksud adalah Walisongo.

"Ini pusatnya usaha kecil dan menengah (UKM)," jelasnya lagi.

Selama ini, Bank Muamalat telah bekerjasama dengan NU memberikan pinjaman dan transaksi perbankan. Kredit ini diberikan hingga mencapai Rp1 triliun.

"Kami harapkan tumbuhnya perekonomian Islam lebih mandiri dan mapan, serta pengusaha Islam mampu bersaing dan jadi tuan rumah di negara sendiri," tandasnya.