Penyelidikan Skandal 1MDB Sebabkan Pembekuan Beberapa Rekening Bank di Hong Kong

Pasardana.id - Beberapa rekening bank di Hong Kong yang dimiliki beberapa individu yang tak disebutkan namanya telah dibekukan di tengah investigasi global terhadap 1Malaysia Development Bhd (1MDB), perusahaan pengembangan strategis milik pemerintah Malaysia.
Seperti dlansir Bloomberg.com, Rabu (4/5/2016), individu-individu yang dananya dibekukan saat ini tengah diinvestigasi oleh pihak berwajib di luar Malaysia, seperti Singapura.
Informasi ini dibeberkan oleh seseorang yang mengetahui masalah ini, ia tak mau disebarluaskan identitasnya karena sensitivitas kasus yang bergulir.
1MDB yang bulan lalu gagal melunasi hutang saat ini tengah berada dalam penyelidikan yang melingkupi beberapa negara, dari Swiss sampai Amerika Serikat, terkait dugaan pencucian dan penggelapan uang. 1MDB sendiri telah menyangkal terjadinya pelanggaran hukum. Bank sentral Malaysia pekan lalu mendenda 1MDB dan mengumumkan mengakhiri penyelidikannya.
Tidak jelas apakah pihak berwenang di Hong Kong yang memerintahkan pembekuan rekening, atau pihak bank yang melakukan atas inisiatif mereka sendiri.
The Financial Times pada September lalu melaporkan bahwa pihak kepolisian Hong Kong menginvestigasi beberapa deposit yang berhubungan dengan 1MDB setelah sebuah pengaduan dilakukan. Pihak Malaysia menyebut pengaduan tersebut tidak berdasar dan didasarkan motif politis.
Pihak berwajib di Singapura menyebutkan pada Februari lalu bahwa mereka telah membekukan sejumlah rekening yang terkait dengan penyelidikan 1MDB.
Dua orang telah didakwa terkait keterlibatan mereka terhadap dana tersebut. Jaksa penuntut di Negeri Singa menyebut penyelidikan yang terjadi merupakan investigasi lintas negara paling rumit yang pernah dilakukan.
Pihak berwajib di negara lain seperti Swis juga telah menyelidikan klaim bahwa 1MDB digunakan untuk menyalurkan uang terhadap individu-individu yang secara politis terkait. Seorang anggota parlemen Malaysia telah diidentifikasikan terlibat dalam transaksi tidak wajar sebesar US$4,2 miliar.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak yang mengetuai dewan penasehat 1MDB telah diminta oleh mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad untuk mengundurkan diri dari jabatannya atas terjadinya skandal di 1MDB. Razak sendiri menyebut dirinya tak melakukan suatu kesalahan dalam kapasitasnya di 1MDB.
Pihak Kejaksaan Agung Malaysia pada Januari lalu telah menyatakan Razak tak menerima uang suap, meski ia mendapat donasi dalam jumlah besar dari keluarga kerajaan Arab Saudi sebelum pemilihan umum 2013. Sebagian besar uang tersebut telah dikembalikan Razak.