Kinerja Obligasi Pemerintah Kalahkan IHSG

foto : istimewa

Pasardana.id - Sepanjang tahun 2016, kinerja Indeks Surat Utang Negara (SUN) konsisten di atas kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Per 29 April 2016, kinerja tahun berjalan Indeks SUN mencapai 11.1% dibandingkan Total Return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 5.9%.

Kinerja SUN yang sangat bagus ini dikarenakan kenaikan harga sebesar 8.3% dan sisanya dari akumulasi kupon (2.8%).

"Pada akhir tahun 2015 / awal 2016, kami sudah merekomendasikan Investor lebih memilih Surat Utang negara (SUN) daripada Saham untuk investasi di tahun 2016," jelas Presiden Direktur Asanusa Asset Mangement, Siswa Rizali, Selasa (3/5/2016).

Saat ini, jelas Siswa, pasar mengalami anomali, dan SUN tenor pendek naik lebih tajam. Valuasi SUN jadi lebih menarik dibandingkan dengan saham, karena harga saham relatif stagnan.

"Di tengah ekspektasi negatif ekonomi, yield SUN dapat memberikan proteksi bagi investor, bila gejolak ekonomi benar berlanjut. Sedangkan bila ekonomi membaik, SUN bertenor panjang tetap dapat memberikan potensi capital gain, sehingga total return bisa mencapai 15% per tahun seperti saat rally awal 2015," paparnya.

Banyak investor melihat kinerja SUN yang baik tersebut karena adanya aturan POJK NO 1/2016 yang mengharuskan Lembaga Keuangan Non Bank melakukan investasi di SUN.

Namun tidak demikian menurut Siswa. Faktor domestik terkait implementasi POJK No.1/2016 diakuinya memang berperan dalam rally SUN. Tetapi faktor yang lebih dominan adalah perkembangan ekonomi global, yaitu perlambatan pertumbuhan ekonomi global disertai inflasi yang rendah.

Misal, IMF dalam World Economic Outlook April 2016 merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi 2016 ke 3.2% (dari sebelumnya diperkirakan 3.6%). Pertumbuhan ekonomi 2016 memang jauh dibawah pertumbuhan ekonomi dunia tahun pemulihan 2010 dan 2011 yang mencapai 5.4% dan 4.2%. Sejak 2012, pertumbuhan ekonomi global rata-rata berkisar di 3.4% dan pada tahun 2015 hanya 3.1%.

Inflasi global juga relatif sangat rendah, dimana negara-negara maju diperkirakan mengalami inflasi dibawah 1% dan negara Emerging Market sekitar 5.6% pada tahun 2016. Bahkan di Eropa tekanan deflasi sangat dominan, dengan data inflasi Euro per akhir Maret 2016 sekitar 0%.