Indeks Nikkei Akhiri Pekan dengan Menguat 62,83 Poin

foto: istimewa

Pasardana.id - Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, Jepang, mengakhiri pekan dengan penguatan sebesar 62,83 poin, atau sekitar 0,37 persen, menjadi 16.834,84 pada penutupan perdagangan Jumat (27/5/2016). Untuk sepekan, kenaikan tipis terjadi sekitar 0,5 persen dari akhir pekan sebelumnya.

Indeks Topix naik 0,5 persen mencapai 1.349,93, mengakhiri pekan dengan kenaikan 0,5 persen dari pekan sebelumnya. Indeks JPX-Nikkei 400 naik 0,5 persen mencapai 12.180,00.

Perdagangan tetap lemah namun total volume di lantai bursa Tokyo naik sampai pada level tertinggi dalam sepekan terakhir, mencapai 1,805 miliar saham. Sedangkan tingkat turnover mencapai level terendah sejak 28 Desember 2015, yaitu 1,658 triliun yen.

Penguatan terjadi di saat Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mempertimbangkan untuk menunda kenaikan pajak penjualan yang sedianya berlaku mulai tahun depan, menjadi beberapa tahun ke depan. Hal ini, seperti dilansir Reuters, disebabkan kekhawatiran langkah tersebut dapat menyebabkan ekonomi kembali mengalami deflasi.

Pelaku pasar juga menyebutkan bahwa kenaikan indeks Nikkei dipengaruhi kenaikan indeks di Wall Street dan makin mantapnya ekspektasi bahwa the Fed akan meningkatkan suku bunga pada Juni.

Saham-saham perusahaan eksportir berakhir bervariasi setelah yen cenderung melemah, namun tetap tidak stabil di tengah penantian terhadap pidato pemimpin The Fed Janet Yellen.

Saham Panasonic Corp turun 0,4 persen, sedangkan Mazda Motor Corp naik 0,6 persen dan saham Sharp Corp meningkat 4,3 persen. Saham Toshiba Corp naik 11 persen setelah mengubah rating saham perusahaan elektronik tersebut menjadi 'overweight' dari 'underweight'.

Sementara itu indeks Kospi di Bursa Efek Korea pada akhir perdagangan Jumat menikmati kenaikan tipis 12,11 poin, atau sekitar 0,62 persen, mencapai level 1.969,17. Indeks Shanghai Composite di Tiongkok melemah tipis 1,40 poin, atau sekitar 0,05 persen, mencapai 2.821,05.

Indeks Hang Seng di Hong Kong sempat diwarnai dengan penurunan di awas sesi perdagangan Jumat, namun akhirnya berhasil reli untuk berakhir naik 179,66 poin, atau sekitar 0,88 persen, mencapai 20.576,77. Level tersebut merupakan yang tertinggi dari indek Hang Seng tiga pekan terakhir.

Para trader menyebut gairah membeli saham kembali meninggi setelah pemerintah Tiongkok dikabarkan akan segara mengesahkan rencana penghubungan antara Bursa Saham Shenzhen dan Hongkong.

Secara umum saham yang ditransaksikan di Hong Kong menikmati angka hijau, namun tidak demikian dengan Lenovo Group.

Saham perusahaan manufaktur komputer tersebut turun 4 persen setelah dikeluarkan laporan yang menyebutkan mengalami kerugian untuk pertama kalinya dalam enam tahun terakhir, akibat biaya akuisisi dan restrukturisasi yang terlalu besar yang dibarengi lemahnya penjualan produk ponsel pintar.