Membaiknya Data Perumahan AS Akan Menekan SUN

Photo: James Willamor

Pasardana.id - Pergerakan harga surat utang negara (SUN) pada perdagangan Rabu (25/5/2016) masih akan tertekan. Penyebabnya masih sentimen kenaikan fed rate menyusul membaiknya data penjualan rumah di Amerika Serikat (AS).

Pada Selasa kemarin rilis kenaikan new home sales (naik 16,6% menjadi 619.000 unit) memberikan sentimen positif pada laju bursa saham AS yang mampu berbalik naik. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS pagi ini dibuka menguat ke Rp 13.641 dibandingkan posisi sore kemarin di Rp13.630.

"Pada perdagangan hari ini kami perkirakan harga Surat Utang Negara masih akan bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan di tengah spekulasi kenaikan tingkat suku bunga Bank Sentral Amerika,"jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, Rabu (25/5/2016).

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika akan mempengaruhi pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini di tengah minimnya katalis dari dalam negeri.

Keputusan lembaga pemeringkat Fitch Ratings (Fitch) untuk mengafirmasi peringkat Indonesia pada level layak investasi (investment grade), pada peringkat "BBB-" dengan prospek stabil ia perkirakan tidak banyak mempengaruhi pergerakan harga Surat Utang Negara pada perdagangan hari ini.

Berita obligasi global yang mempengaruhi pergerakan pasar obligasi domestik antara lain data New Home Sales AS naik ke 619 ribu dari 511 ribu di Apr16. Dari Jerman dirilis data  ZEW investor sentiment Jerman turun dari 11,2 ke 6,4 di Mei 2016 ini.

Dari domestik berita yang berpengaruh antara lain  Lelang SUN pada Selasa berhasil menyerap Rp9,9 triliun dari total Rp14,6 triliun penawaran yang masuk. Kementerian Keuangan memberi sinyal bakal menerbitkan instrumen obligasi negara khusus untuk menampung dana hasil repatriasi modal kebijakan tax amnesty.

Dari korporasi antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. menerbitkan obligasi senilai Rp4,35 triliun yang terdiri dari 3 seri dan sudah dapat izin penerbitan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan.  

PT Bank Panin Indonesia Tbk. akan menawarkan obligasi senilai Rp2,2 triliun pada 21-23 Jun16. 

PT Intiland Development Tbk. berencana menerbitkan obligasi sebanyak-banyaknya Rp 600 miliar untuk menutup kebutuhan pelunasan obligasi dan utang bank yang jatuh tempo tahun ini.

Dan PT Indosat Tbk. berencana melunasi utang obligasinya yang akan jatuh tempo pada Juni mendatang. Nilai surat utang tersebut mencapai Rp 554 miliar.