Ekspektasi Turunnya Cadangan Minyak AS Sebabkan Harga Minyak Dunia Naik
Pasardana.id - Harga minyak dunia naik pada Selasa (24/5/2016) setelah investor mengantisipasi turunnya jumlah cadangan minyak Amerika Serikat.
"Kami memilki ekspektasi bahwa dampak kebakaran di Kanada mulai berpengaruh terhadap jumlah cadangan minyak AS. Jika penurunannya tajam, maka harga minyak dunia bisa mencapai lebih dari US$50 nantinya," kata analis Price Futures Group di Chicago, Phil Flynn, seperti dikutip Reuters.
Penurunan cadangan minyak AS diperkirakan mencapai 2,5 juta barel, menjadi 538,8 juta barel untuk pekan yang berakhir Mei 20. American Petroleum Institute (API) akan merilis data jumlah cadangan minyak AS sebelum pernyataan resmi dikeluarkan pemerintah Negeri Paman Sam pada Rabu (25/5/2016) waktu setempat.
Harga minyak Brent di London naik 29 sen menjadi US$48,64 per barel. Sedangkan harga minyak West Texas Intermediate di New York naik 54 sen, mencapai US$48,62 per barel, harga tertinggi pada 2016.
Harga minyak dunia juga dipengaruhi beberapa faktor lainnya, seperti terganggunya pasokan di Perancis. Aksi unjuk rasa dan pemogokan para pekerja industri perminyakan terjadi di Perancis pada Selasa, menyebabkan enam dari delapan fasilitas penyulingan minyak di Negeri Eiffel terhenti atau terhambat beroperasi.
Para pekerja menginginkan perubahan pada aturan ketenagakerjaan. Polisi setempat harus menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa yang memblokade jalan masuk fasilitas penyulingan minyak di Marseille.
Kejadian di Perancis menambah panjang daftar gangguan pasokan minyak secara global, seperti telah terjadi di Kanada, Nigeria, dan negara-negara anggota Opec.
Selain itu, kenaikan harga minyak dunia juga dipengaruhi positifnya Wall Street, yang mengalami kenaikan tertinggi dalam tujuh hari transaksi terakhir pada Selasa, berkat gain di saham teknologi dan keuangan.
Harga minyak dunia tak terpengaruh penguatan dolar AS, yang membuat harga menjadi lebih mahal untuk mata uang negara lainnya.

