BPD Minta 'Obat Kuat'

foto : istimewa

Pasardana.id - Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) berharap sinergi bisa dilakukan dengan bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Jadi, bank-bank daerah bisa mencapai penguatan modal.

"Kerjasama juga bisa dilakukan dengan pengembangan produk, pemasaran, teknologi informasi, dan transformasi perusahaan," kata Ketua Asbanda Kresno Sediarsi, di Jakarta, baru-baru ini.

Sebelum itu dilakukan Asbanda dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) perlu bergandengan tangan. Langkah ini dibarengi dengan saling percaya mulai dari komisaris, direksi, manajemen, dan staf.

Untuk menggapai itu, Program Transformasi telah dilakukan BPD sejak satu tahun lalu. Langkah ini berbuah pembentukan Project Management Office (PMO), BPDNet Online, dan Laku Pandai.

Sementara itu, pertumbuhan kredit dipatok sebesar 10%-12% pada 2016 dibandingkan 2015. Dari angka ini sudah tercapai sebesar 8,12% atau Rp328,19 triliun sampai kuartal I 2016 dengan nonperforming loan (NPL) sebesar 3,89 atau naik dari 3,83%.

"Pertumbuhan ini sejalan dengan perbankan Indonesia," ujar Kresno.

Namun, kontribusi ini dinilai masih kecil terhadap pembangunan ekonomi daerah. Pasalnya, dari angka kredit tersebut hanya 30% masuk kedit produktif.

Pada sisi lain kenaikan laba dicapai BPD sebesar 7,91% sampai 31 Maret 2016. Pencapaian ini diiringi dengan peningkatah dana pihak ketiga (DPK) sebesar 5,27% menjadi Rp432,44 triliun. BPD memegang aset Rp531,30 triliun sampai kuartal I 2016 atau naik 6,48%.