Volume Perdagangan SUN Kembali Turun
Pasardana.id - Setelah mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa (17/5/2016) lalu, volume perdagangan Surat Utang Negara yang dilaporkan pada perdagangan Rabu (18/5/2016) kemarin, kembali turun.
Volume transaksi SUN Rabu (18/5/2016), tercatat senilai Rp7,64 triliun dari 34 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan. Pelaku pasar memperhatikan pernyataan bank sentral AS, Federal Reserve yang membuka kemungkinan kenaikan bunga acuan pada pertemuan FOMC Juni mendatang.
Sebelumnya, volume perdagangan SUN yang dilaporkan pada perdagangan Selasa (17/5/2016) kemarin mengalami kenaikan. Tercatat volume perdagangan senilai Rp11,25 triliun dari 33 seri Surat Utang Negara yang diperdagangkan. Kenaikan dipicu sentimen rencana penghapusan pajak penghasilan atas bunga obligasi.
"Namun volume kembali menurun disebabkan sentimen Fed rate," papar analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, Kamis (19/5/2016).
Pada perdagangan Rabu (18/5/2016), obligasi Negara seri FR0056 menjadi Surat Utang Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp1,56 triliun dari 83 kali transaksi dengan harga rata-rata pada level 103,69% dengan tingkat imbal hasil sebesar 7,84%.
Adapun Sukuk Negara Ritel seri SR008 menjadi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan volume perdagangan terbesar senilai Rp1,36 triliun sekaligus yang paling sering diperdagangkan, sebanyak 96 kali transaksi dengan harga rata - rata pada level 102,31% dan tingkat imbal hasilnya sebesar 7,38%.
Sementara itu volume perdagangan obligasi korporasi yang dilaporkan pada perdagangan kemarin senilai Rp391,25 miliar dari 18 seri obligasi korporasi yang diperdagangkan. Obligasi Berkelanjutan I ANTAM Tahap I Tahun 2011 Seri B (ANTM01BCN) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp122 miliar dari 9 kali transaksi dengan harga rata - rata pada level 98,92% dengan tingkat imbal hasil sebesar 9,30%.

