Triwulan I 2016, Laba Tambang Batubara Bukit Asam Turun 2%

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Kinerja laba PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) pada triwulan I 2016 cenderung turun. Padahal, penjualan perseroan dalam kurun waktu sam tumbuh. Penurunan laba perseroan ternyata disebabkan oleh peningkatan beban pajak penghasilan dan beban pokok penjualan selama Januari-Maret 2016. Ini menunjukkan, manajamen perseroan belum berhasil menekan kenaikan beban operasional hingga akhir Maret 2016.

Dari laporan keuangan per Maret 2016 yang diumumkan, Jumat (29/4) terungkap, laba PTBA mencapai Rp332,57 miliar (Rp154 per saham) per Maret 2016, turun 2,3% dari Rp340,33 miliar (Rp157 per saham) per Maret 2015. Penurunan laba emiten BUMN tambang batubara tersebut antara lain dipicu oleh kenaikan beban pajak penghasilan PTBA 37,6%, dari Rp107,17 miliar menjadi Rp147,43 miliarpada triwulan I 2016.

Di tengah laba yang cenderung turun, penjualan PTBA justru meningkat 8,15% menjadi Rp3,544 triliun, dari Rp3,277 triliun per Maret 2015. Pertumbuhan penjualan disertai peningkatan beban pokok penjualan sebesar 8% menjadi Rp2,7 triliun per Maret 2016. Namun, PTBA mencatat laba kotor Rp813,77 miliar, naik 5,56% dari Rp770,93 miliar.

Laba usaha perusahaan batubara tersebut juga naik 28,4% menjadi Rp461,01 miliar. Adapun laba sebelum pajak emiten batubara beraset Rp16,76 triliun per Maret 2016 itu tumbuh sebesar 7,3% menjadi Rp480,29 miliar dari Rp447,56 miliar per Maret 2015.

Kinerja keuangan perseroan yang cenderung turun pada triwulan I 2016 ternyata belum berimbas terhadap harga saham PTBA. Selama perdagangan di BEI 30 Desember 2015 sampai dengan 28 April 2016, harga saham PTBA naik 56,79%, dari Rp4.560 per unit menjadi Rp7.150 per unit. Hingga pukul 10.24 WIB transaksi sesi I, Jumat (29/4) saham PTBA tercatat Rp7.000 per unit, turun Rp150 dibanding sehari sebelumnya. Volume saham PTBA yang diperjualbelikan sebanyak 11.961 lot senilai Rp8,389 miliar.