Pendapatan 2015 Tambang Batubara Bukit Asam Diprediksi Rp14,49 Triliun
Pasardana.id - Tim analis First Asia Capital, Jakarta memperkirakan pendapatan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) mencapai Rp14,49 triliun pada 2015, naik 10,4% dibanding Rp13,08 triliun tahun 2014.
Adapun laba emiten BUMN pertambangan batubara tersebut diperkirakan Rp2,21 triliun, meningkat 9% dari laba 2014 yang mencapai Rp2,02 triliun.
Menurut analis First Asia Capital, kinerja penjualan PTBA tahun ini masih tumbuh lebih baik ketimbang emiten sektor batubara lainnya yang sahamnya tercatat di BEI. Bahkan pertumbuhan pendapatan terjadi di tengah tren penurunan harga komoditas. Hal tersebut terutama karena ditopang oleh pendapatan perseroan yang sekitar 50% di pasar domestik.
Sampai dengan September 2015, papar analis First Asia Capital, pendapatan PTBA sudah mencapai Rp10,5 triliun, tumbuh sebesar 8,76% dibandingkan pendapatan per September 2014.
"Pertumbuhan pendapatan PTBA hingga September terjadi di tengah kinerja pendapatan sejumlah emiten batubara yang mengalami penurunan hingga 19,27%," tulis analis First Asia Capital dalam laporan riset yang dipublikasikan di Jakarta, Senin (7/12).
Selama Januari-September 2015, volume penjualan batubara PTBA naik 8% menjadi 14,35 juta ton dari 13,24 juta ton pada periode sama 2014. Harga jual rata-rata batubara pada periode sama turun sebesar 2% menjadi Rp712.099 per ton dari Rp728.079 per ton.
Sementara itu, laba PTBA turun 4,8% menjadi Rp1,5 triliun dari Rp1,58 triliun per September 2014. Namun, penurunan laba PTBA tersebut jauh lebih baik ketimbang rata-rata emiten batubara pada periode sama yang mengalami penurunan laba hingga 35,39%.
Tim analis First Asia Capital, Jakarta merekomendasikan 'beli' saham PTBA dengan target harga Rp5.500 per unit.
Target tersebut, 7,31% lebih tinggi dibanding harga penutupan PTBA, Senin (7/12) sebesar Rp5.125 per saham. Sementara pada perdagangan sesi pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/12), harga saham PTBA tercatat Rp4.870 per saham, turun Rp255 dibanding harga penutupan sehari sebelumnya.