Triwulan I 2016, Laba Telkom Tumbuh 20,26%

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Prospek bisnis emiten jasa telekomunikasi tahun ini tampak masih cerah. Hal tersebut didukung ekonomi Indonesia yang tumbuh sehingga mendongkrak peningkatan daya beli masyarakat.

Selain itu, tingginya permintaan konsumen terhadap internet maupun data juga ikut memacu pertumbuhan kinerja keuangan emiten jasa telekomunikasi. Bahkan permintaan handphone yang meningkat turut menopang maraknya bisnis telekomunikasi.

Dari dua perusahaan jasa penyelenggara telekomunikasi yang sudah melaporkan kinerja keuangan per Maret 2016 menunjukkan tren positif. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), misalnya mencatat laba Rp4,58 triliun pada Januari-Maret 2016. Pencapaian ini tumbuh sebesar 20,26% dibandingkan Rp3,81 triliun pada periode yang sama tahun 2015.

Berdasarkan laporan keuangan belum diaudit TLKM per Maret 2016 yang dipublikasikan BEI, Jumat (22/4) terungkap, pertumbuhan laba didukung pendapatan sebesar Rp27,54 triliun pada Januari-Maret 2016, naik 16,62% dari Rp26,62 triliun periode sama 2015.

Kontributor terbesar pendapatan TLKM per Maret 2016 berasal dari bisnis layanan data dan internet yang mencapai Rp14,25 triliun, disusul Rp10,87 triliun dari bisnis layanan telepon, pendapatan interkoneksi Rp1,08 triliun, dan pendapatan lainnya Rp290 miliar.

Kenaikan pendapatan disertai peningkatan beban usaha TLKM sebesar 11,34% menjadi Rp18,26 triliun dari Rp16,40 triliun per Maret 2015. Namun perusahaan BUMN telekomunikasi beraset Rp176,992 triliun per Maret 2016 itu membukukan laba usaha sebesar Rp9,57 triliun , tumbuh sekitar 28,52% dari Rp7,44 triliun per Maret 2015.

Kinerja keuangan perseroan yang tumbuh pada triwulan I 2016 ikut berimbas terhadap harga sahamnya di bursa. Hingga pukul 14.17 WIB perdagangan sesi kedua, Jumat (22/4), saham TLKM berhasil naik Rp100 menjadi Rp3.730 per unit, dari penutupan Kamis, (21/4) sebesar Rp3.630 per unit. Jumlah volume saham BUMN telekomunikasi itu yang dipindahtangankan investor sebanyak 751.760 lot senilai Rp276,37 miliar.