Penjualan Tri Banyan Tirta Diperkirakan Tumbuh 105% pada 2016

Pasardana.id - Penjualan PT Tri Banyan Tirta Tbk (ALTO) diperkirakan mencapai Rp669 miliar pada 2016.

Perkiraan ini, sekitar 105% lebih tinggi dibanding target penjualan 2015 sebesar Rp326 miliar. Adapun laba emiten produsen air minum dalam kemasan itu diprediksi mencapai Rp54 miliar pada tahun ini.

Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Endi Roswendi, dalam riset yang diumumkan di Jakarta, Senin (11/4) mengemukakan, proyeksi tersebut didukung oleh meningkatnya daya beli masyarakat seiring membaiknya perekonomian Indonesia.

Selain itu, ekspansi fasilitas produksi, peluncuran produk baru, dan perluasan jaringan produksi juga berpotensi mendorong pertumbuhan kinerja keuangan ALTO tahun ini.

Roswendi mengemukakan, ALTO telah mengoperasikan fasilitas produksi ke-8 di Mojokerto, Jawa Tengah yang dioperasikan oleh anak usahanya PT Delapan Bintang Benswara.

Secara total, kapasitas produksi pada 2015 mencapai 1,2 miliar liter, meningkat 31,7% dibanding 720 juta liter pada 2014.

Dengan kapasitas produksi lebih besar, ALTO juga memperluas distribusi untuk memastikan penyerapan pasar produk.

Menurut Roswendi, perseroan juga telah mengembangkan kemitraan dengan peritel modern dan umum seperti Alfamart, Alfamidi, Lawson, Carefour, Giant, Lotte, Superindo, Foodhall, Ranch Market, Farmers Market, yang meliputi 100.000 outlet.

Selain itu, Perseroan telah meluncurkan Total 8+ sebagai air minuman sehat dengan keseimbangan pH8 yang diproduksi PT Tirtamas Lestari.

ALTO juga menjalin kemitraan strategis dengan Kino Grup untuk menghasilan minuman energi bermerek 'Panther'.

Hingga September 2015, jelas Roswendi, perseroan mencatat penjualan sebesar Rp201,7 miliar, turun 58,6% dibanding pada periode sama tahun 2014.

"Dengan demikian, kami proyeksikan penjualan berpotensi turun 1,8% menjadi Rp326 miliar pada 2015," tulis Roswendi dalam laporan riset yang diumumkan, Senin (11/4).

Menurut Roswendi, penjualan ALTO tahun ini akan lebih baik seiring pulihnya ekonomi Indonesia.