Beban Operasi Naik, Laba 2015 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Turun 9%
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) membukukan laba Rp1,70 triliun (Rp281 per saham) pada 2015. Pencapaian laba tersebut turun sebesar 9% dibandingkan laba konsolidasi BTPN pada 2014 yang mencapai Rp1,87 triliun (Rp315 per saham).
Manajemen BTPN dalam laporan keuangan BTPN per yahun 2015 yang diumumkan, Selasa (8/3) menyebutkan, penurunan laba ini disebabkan oleh peningkatan beban operasional selain bunga bersih 16,7%, yaitu dari Rp4,48 triliun menjadi Rp5,23 triliun.
Menurut manajemen, sepanjang tahun 2015, pendapatan bunga bersih konsolidasi BTPN mencapai Rp7,69 triliun, naik 9,23% dari Rp7,04 triliun pada 2014. Sementara pendapatan operasional selain bunga tumbuh 0,12% menjadi Rp764,48 miliar pada 2015.
Akan tetapi, beban operasional selain bunga bersih BTPN naik 16,7% pada tahun 2015. Kenaikan beban tersebut lebih tinggi dibanding pertumbuhan pendapatan selain bunga. Hal tersebut menyebabkan laba operasional emiten bank beraset Rp81,04 triliun per Desember 2015 itu turun 3,9% menjadi Rp2,46 triliun dari Rp2,56 triliun pada 2014.
Manajemen menjelaskan, total kredit yang disalurkan BTPN mencapai Rp54,91 triliun pada 2015, naik 10,95% dari Rp49,49 triliun. Demikian pula, dana pihak ketiga (DPK) BTPN tumbuh sebesar 13,13% menjadi Rp60,3 triliun dari Rp53,3 triliun pada 2014.
Tidak dapat diingkari bahwa kinerja keuangan perseroan yang cenderung menurun turut berimbas negatif terhadap harga saham BTPN di bursa. Berdasarkan data BEI, pada periode 2 Januari 2015 sampai dengan 30 Desember 2015, saham BTPN turun sebesar 39,77%, dari Rp3.985 per saham menjadi Rp2.400 per saham. Pada transaksi sesi kedua, Selasa (8/3) saham BTPN tercatat Rp2.800, tidak berubah dari sehari sebelumnya. (*)

