Sri Rejeki Isman Bukukan Laba US$55,66 Juta pada 2015
PASARDANA,ID - PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) berhasil meraup laba signifikan di tengah merosotnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mencapai Rp14.700 per US$ pada tahun lalu. Apresiasi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah memang menguntungkan SRIL. Pasalnya, pendapatan perusahaan tekstil itu dalam denominasi dolar Amerika Serikat. Semakin rupiah terdepresiasi terhadap US$ maka penjualan perseroan kian meningkat.
Dari laporan keuangan tahun 2015 yang diumumkan, Senin (28/3), laba SRIL mencapai US$55,66 juta pada 2015, tumbuh 10,32% dibandingkan US$50,45 juta pada tahun 2014.
Pencapaian laba tersebut didukung antara lain oleh penjualan perseroan yang meningkat sebesar 12,14% menjadi US$621,99 juta pada 2015 dari US$554,62 juta pada 2014.
Seiring penjualan, beban pokok penjualan SRIL juga meningkat 13,04% menjadi US$488,57 juta, dari US$432,20 juta pada tahun 2014. Namun perusahaan tekstil dan produk tekstil beraset US$783,346 juta pada 2015 itu mampu mencatat laba kotor sebesar US$133,41 juta pada 2015, tumbuh 9,98%, dari US$122,41 juta pada tahun 2014.
Pada saat yang sama, beban usaha perseroan juga meningkat sebesar 19,19% menjadi US$23,11 juta dari US$19,39 juta pada 2014. Akan tetapi, laba usaha SRIL masih tumbuh sebesar 4,82% menjadi US$98,08 juta, dari US$93,57 juta pada tahun 2014.
Kinerja keuangan perseroan yang tumbuh telah berdampak positif terhadap harga saham SRIL di bursa. Sepanjang perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2015, saham SRIL naik melonjak 140%, dari Rp160 per unit pada 2 Januari 2015, menjadi Rp384 per unit pada 30 Desember 2015. Animo beli investor atas saham SRIL cukup besar. Hingga penutupan perdagangan sesi I, Senin (28/3) jumlah volume saham SRIL yang berhasil diperjualbelikan investor sebanyak 1,912 juta unit dengan nilai Rp59,49 miliar. (*)

