Tahun 2015, Pendapatan Midi Utama Indonesia Tumbuh Sebesar 20%
Pasardana.id - Bisnis ritel eceran sepanjang tahun 2015 cukup baik. Sejumlah emiten ritel rupanya mampu mencatatkan pendapatan maupun laba cukup signifikan sepanjang tahun lalu.
Perlambatan ekonomi nasional yang memicu anjloknya daya beli masyarakat tidak berdampak negatif terhadap kinerja PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI). Buktinya, pendapatan MIDI masih tumbuh di tengah laba yang cenderung turun pada tahun 2015.
Berdasarkan laporan keuangan tahun 2015 yang dipublikasikan BEI, Kamis (24/3) terungkap, MIDI membukukan pendapatan sebesar Rp7,172 triliun pada 2015. Ini naik 20,7% dibandingkan pendapatan perusahaan ritel itu sebesar Rp5,943 triliun pada 2014.
Seiring pendapatan, beban pokok pendapatan juga ikut meningkatan. Namu, laba kotor MIDI mencapai Rp1,788 triliun, tumbuh sekitar 25,6% dari Rp1,423 triliun pada 2014.
Sementara laba usaha MIDI meningkat 15,15% menjadi Rp325,93 miliar pada 2015, dari Rp283,04 miliar padaa 2014. Pencapaian laba usaha tersebut terjadi di tengah beban penjualan dan distribusi yang meningkat sekitar 30,2% menjadi Rp1,38 triliun pada 2015.
Sementara dari pendapatan usaha sebesar Rp7,172 triliun itu, emiten ritel beraset Rp3,23 triliun pada 2015 itu mampu membukukan laba Rp140,5 mliar (Rp48,75 per saham), turun 3,7%, dari Rp145,9 miliar (Rp50,63 per saham) pada 2014. Ini disebabkan oleh kenaikan biaya keuangan MIDI 45,4%, dari Rp95,96 miliar menjadi Rp139,52 miliar .
Kinerja keuangan perseroan yang tumbuh ikut berdampak terhadap harga saham MIDI di bursa. Selama perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015, saham MIDI naik sebesar 21,36%, dari Rp585 per saham menjadi Rp710 per saham pada 30 Desember 2015. Kendati demikian, likuiditas saham MIDI di BEI kurang bagus sepanjang 2015.

