Penjualan Batubara Adaro Energy Diprediksi 53,21 Juta Ton pada 2016
Pasardana.id - James Wahjudi, analis Sinarmas Sekuritas, Jakarta memperkirakan volume penjualan batubara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencapai 53,21 juta ton pada 2016. Perkiraan volume penjualan batubara tersebut naik sekitar 0,2% dari 53,11 juta ton pada 2015.
Dalam laporan riset yang dipublikasikan di Jakarta, Senin (21/3) James mengemukakan, dari volume penjualan tersebut, ADRO akan meraih penjualan batubara US$2,13 miliar, turun 14,4%, dari US$2,49 miliar pada 2015. Hal ini karena harga jual rata-rata batubara belum pulih pada tahun 2016. Harga jual rata-rata batubara ADRO pada 2015 turun 14%.
Di sisi lain, James juga memperkirakan volume produksi batubara ADRO sebanyak 52 juta ton pada tahun 2016. Perkiraan volumen produksi tersebut naik 1% dari 51,46 juta ton pada 2015. Meski begitu, dalam jangka pendek pasar batubara masih tetap sulit.
Sepanjang tahun 2015, menurut James, volume produksi batubara ADRO turun 8,45% menjadi 51,46 juta ton dari 56,21 juta ton pada 2014. Ini disebabkan antara lain oleh kelebihan pasokan dan menurun permintaan dari negera-negara pengimpor batubara.
Hingga pukul 14.46 WIB perdagangan sesi kedua di BEI, Senin (21/3), harga saham ADRO terpantau di level Rp710 per unit, naik Rp30 (4,41%) dibanding harga penutupan, Jumat (18/3) sebesar Rp680 per unit. Untuk periode periode 30 Desember 2015 hingga 18 Maret 2016, harga saham ADRO naik 32%, dari Rp515 menjadi Rp680 per unit.

