Ditopang Pendapatan Usaha, Laba Link Net Tumbuh 14% pada 2015

PASARDANA.ID - Bisnis penyelenggaran jaringan berbasis kabel, jasa multi media dan akses internet yang tumbuh telah berdampak positif terhadap kinerja keuangan PT Link Net Tbk (LINK)

pada 2015. Pertumbuhan bisnis multi media dan akses internet itu seiring penggunaan

jaringan berbasis kabel yang tinggi sepanjang tahun lalu. Bahkan meningkatnya

permintaan data dan pengguna handphone nasional turut mendongkrak kinerja LINK.

Hal ini terungkap dari laporan keuangan tahun 2015 yang diumumkan, Senin (21/3) di

Jakarta. Tercatat, laba LINK mencapai Rp639,52 miliar (Rp210 per saham) pada 2015,

naik 14,7% dari Rp557,71 miliar (Rp183 per saham) pada 2014. Ini seiring peningkatan

pendapatan LINK sebesar 20%, dari Rp2,136 triliun menjadi Rp2,564 triliun pada 2015.

 

Seiring pendapatan, beban operasional persroan juga meningkat 31% menjadi Rp374,4

miliar pada 2015. Akan tetapi, laba usaha LINK masih tumbuh 11,6% mencapai

Rp934,76 miliar dibandingkan laba usaha sebesar Rp837,27 miliar pada tahun 2014.

Sementara itu, laba sebelum pajak emiten penyelenggara jaringan berbasis kabel, jasa

multi media dan akses internet beraset Rp4,44 triliun per Desember 2015 itu tumbuh

sebesar 13,3%, dari Rp755,91 miliar pada 2014 menjadi Rp856,40 miliar pada 2015.

Harga saham LINK pada perdagangan sesi I, Senin (21/3) ditutup turun Rp135 menjadi

Rp3.940 per unit, dari penutupan, Jumat (18/3) sebesar Rp4.075 per unit. Itu, berarti

pertumbuhan kinerja keuangan yang solid pada 2015 belum direspon posiitif oleh

pemodal BEI. Sepanjang perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2015, harga

saham LINK juga turun 11,78%, dari Rp4.750 per unit menjadi Rp4.190 per unit. (*)