Ditopang Penjualan, Laba Indofarma Melejit 356% pada 2015

Pasardana.id - Bisnis farmasi yang tumbuh pada 2015 telah berimbas positif terhadap kinerja keuangan PT Indofarma Tbk (IDX: INAF) tahun lalu.
Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi tersebut berhasil membukukan penjualan maupun laba cukup signifikan.
Pencapaian tersebut juga berkat kerja keras manajemen INAF melakukan ekspansi dengan peluncuran produk obat baru yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Kinerja INAF yang solid tergambar dari laporan keuangan tahun 2015 yang dipublikasikan di Jakarta, Jumat (11/3). Tercatat, laba INAF mencapai Rp6,57 miliar (Rp1,62 per saham) pada 2015, melejit hingga 356,25% dibandingkan 2014 sebesar Rp1,44 miliar (Rp2,02 per saham).
Pertumbuhan laba emiten farmasi milik pemerintaah tersebut, antara lain ditopang peningkatan penjualan dan penurunan beban penjualan.
Manajemen mengemukakan, penjualan bersih INAF naik 17,4%, dari Rp1,38 triliun menjadi Rp1,62 triliun. Seiring penjualan yang tumbuh positif, manajemen juga berhasil
menekan beban penjualan hingga turun 4,5% menjadi Rp170,60 miliar. Perseroan juga meraih keuntungan kurs Rp7,48 miliar, dari tahun 2014 masih rugi kurs Rp4,54 miliar.
Hal tersebut mampu mendorong laba usaha emiten BUMN farmasi beraset Rp1,53 triliun per Desember 2015 itu tumbuh 17,6% menjadi Rp54,93 miliar dari Rp46,71 miliar pada 2014.
Namun, sayang, kinerja keuangan perseroan yang tumbuh pada tahun lalu ternyata belum berimbas positif terhadap saham perusahaan BUMN farmasi tersebut di bursa.
Sepanjang perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2015, saham INAF turun sebesar 50,72%, dari Rp345 per unit pada 2 Januari 2015 menjadi Rp170 per unit pada 30 Desember 2015.
Pada transaksi sesi kedua, Jumat (11/3) saham emiten BUMN farmasi itu tercatat Rp353, naik Rp6 dibanding penutupan, Kamis (10/3) sebesar Rp347.