Beban Naik, Rugi Krakatau Steel Membengkak 117% pada 2015
Pasardana.id - Upaya manajemen untuk memperbaiki kinerja keuangan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belum berhasil. Ini tampak dari hasil kinerja keuangan KRAS tahun 2015 yang mengecewakan. Peningkatan beban lain-lain membuat manajemen sulit membenahi kinerja KRAS. Selain itu, pendapatan KRAS juga merosot signifikan pada tahun lalu.
Dari laporan keuangan tahun 2015 yang diumumkan, Jumat (11/3) terungkap, KRAS masih mencatatkan kerugian sebesar US$320,03 juta pada 2015, membengkak hingga 117,5% dibanding tahun 2014 yang US$147,11 juta pada 2014. Kerugian ini disebabkan oleh peningkatan beban lain-lain dan penurunan pendapatan KRAS pada tahun 2015.
Manajemen menjelaskan, pendapatan KRAS merosot 29,3% menjadi US$1,322 miliar dari US$1,869 miliar pada 2014. Pada saat yang sama, beban pokok pendapatan KRAS juga berkurang 25,7% menjadi US$1,36 miliar. Namun, KRAS mencatat rugi kotor US$36,43 juta. Pada 2014, KRAS masih mencatat laba kotor US$41,33 juta pada 2014.
Selain itu, beban lain-lain KRAS meningkat 126% menjadi US$20,66 juta. Akibatnya, rugi operasi emiten BUMN beraset US$3,7 miliar pada 2015 naik 42,3% dari US$2,6 miliar pada 2014 - itu meningkat 159%, dari US$70,85 juta menjadi US$183,55 juta.
Kinerja keuangan yang cenderung memburuk ikut berdampak negatif terhadap saham KRAS di bursa. Sepanjang perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015, harga saham KRAS turun 38,34%, dari Rp472 per unit pada 2 Januari 2015, menjadi Rp291 per unit pada 30 Desember 2015. Pada perdagangan sesi pertama, Jumat (11/3) saham KRAS terpantau di Rp410 per unit, turun Rp2 dibanding sehari sebelumnya.

