Laba 2015 Acset Indonusa Anjlok 60%, Harga Sahamnya Turun 25%

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Laba PT Acset Indonusa Tbk (ACST) mencapai Rp41,92 miliar (Rp84 per saham) pada 2015.

Pencapaian laba perusahaan jasa konstruksi tersebut anjlok 60% dibandingkan laba Rp104,78 miliar (Rp210 per saham) pada tahun 2014.

Penurunan laba perseroan, antara lain disebabkan oleh peningkatan beban usaha dan beban keuangan sepanjang tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan ACST tahun 2015 yang dipublikasikan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (25/2), beban usaha emiten jasa konstruksi tersebut meningkat 29,57% menjadi Rp93,46 miliar dari Rp72,13 miliar pada 2014.

Pada saat yang sama, beban keuangan ACST juga naik 66% menjadi Rp50,16 miliar dari Rp30,1 miliar.

Peningkatan beban ini menyebabkan laba usaha emiten beraset Rp1,929 triliun pada 2015 itu terpangkas 25,95% menjadi Rp130,91 miliar dari Rp176,81 miliar pada 2014.

Adapun laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) ACST juga merosot sebesar 22,8%, dari Rp234,23 miliar pada 2014, menjadi Rp180,82 miliar pada 2015.

Meskipun laba turun, pendapatan usaha ACST pada 2015 masih naik 0,44% menjadi Rp1,356 triliun, dari Rp1,350 triliun pada 2014.

Kontributor terbesar pendapatan ACST dari jasa konstruksi sebesar Rp1,29 triliun, penunjang jasa konstruksi Rp34,58 miliar, dan perdagangan menyumbang pendapatan sebesar Rp30,87 miliar pada tahun 2015.

Penurunan kinerja keuangan perseroan tahun lalu juga turut berdampak negatif terhadap saham ACST di bursa.

Sepanjang perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2015, harga saham ACST turun 25%, dari 3.600 per saham pada 2 Januari 2015, menjadi Rp2.695 per saham pada 30 Desember 2015. Namun, saham ACST tergolong likuid.