Primarindo Asia Infrastructure Terbitkan Right Issue Senilai Rp87,23 Miliar
Manajemen PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk (BIMA) berencana untuk melakukan penawaran umum terbatas sahaam atau right issue sebanyak 220,848 juta unit saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) pada bulan April tahun 2016.
Direksi perseroan dalam prospektus yang diumumkan kepada investor, Jumat (19/2) mengatakan, harga right issue sebesar Rp395 per unit sehingga Primarindo Asia Infrstructure (BIMA) akan memperoleh tambahan modal tanpa HMETD Rp87,23 miliar.
Menurut direksi BIMA, right issue tersebut dilakukan untuk memperbaiki keuangan BIMA. Pasalnya, perseroan tidak mampu menyelesaikan kewajiban kepada PT Golden Lestari, yang merupakan pemegang saham utama BIMA sebesar Rp87,23 miliar.
Direksi BIMA mengemukakan, penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) akan mengakibatkan pemegang saham BIMA mengalami dilusi 71,97%. Namun jumlah saham yang dimiliki masing-masing pemegang saham BIMA diluar PT Golden Lestari sebelum dan setelah HMTED tidak mengalami perubahan.
Menurut dieksi BIMA, right issue tersebut akan dimintakan persetujuan para pemegang saham BIMA dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 28 Maret 2016. Setelah penambahan modal tanpa HMETD disetujui oleh para pemegang saham, BIMA akan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp500 menjadi Rp250. Stock split ini diharapkan mampu mendongkrak likuiditas saham BIMA. (*)

