Investor Asing Jual Saham Rp4,317 Triliun, IHSG Ditutup Turun 81,234 Poin

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Investor asing cukup agresif menjual sejumlah saham unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada, Jumat (19/2) ini.

Aksi profit taking pemodal tersebut 'murni' sebagai upaya merealisasikan keuntungan di BEI. Ini lantaran makro ekonomi Indonesia baik seiring turunnya suku bunga BI rate ke 7% dan menguatnya nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat.

Oleh sebab itu, profit taking investor terhadap saham blue chips hanya sesaat.

Data Bursa Efek Indonesia menunjukkan, transaksi beli investor asing di Bursa Efek Indonesia, pada Jumat (19/2) mencapai Rp3,405 triliun, sedangkan transaksi jual sebesar Rp4,317 triliun. Sehingga, transaksi jual bersih asing di BEI mencapai Rp912,487 miliar.

Peningkatan penjualan bersih investor asing telah mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI, Jumat (19/2), turun sebesar 81,234 poin (1,7%) menjadi 4.697,560 poin dari 4.778,79 poin, Kamis (18/2).

Adapun total volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 5,790 miliar saham senilai Rp8,102 triliun.

Selain itu, kemerosotan harga saham emiten berkapitalisasi pasar di atas Rp200 triliun juga turut memicu penurunan IHSG pada perdagangan Jumat ini.

Kelompok emiten tersebut antara lain, Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Astra International Tbk (ASII), dan saham Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Sampai penutupan perdagangan di BEI, Jumat sore ini, tercatat harga saham HMSP turun sebesar Rp1.200 menjadi Rp105.500 per unit, TLKM turun Rp120 jadi Rp3.195 per unit, BBCA turun Rp350 jadi Rp13.050 per unit, BBRI turun Rp550 ke Rp11.450 per unit, ASII turun sebesar Rp150 ke Rp6.900 per unit, dan BMRI turun Rp425 jadi Rp9.300.