Tahun 2016, Kredit Bank Tabungan Negara Diprediksi Tumbuh 20%
Pasardana.id - Manajemen PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) diperkirakan dapat menyalurkan kredit sebesar Rp177,75 triliun pada tahun 2016. Penyaluran kredit BBTN tersebut tumbuh 20% dibanding realisasi kredit perseroan pada 2015 sebesar Rp138,96 triliun.
Tim riset BNI Securities dalam laporan yang dipublikasikan, Kamis (11/2) mengatakan,
hingga triwulan pertama 2016, BBTN telah melakukan penarikan dana pinjaman dari bank asing untuk membiayai program perumahan subsidi. Manajemen BBTN merencanakan anggaran untuk program rumah bersubsidi Rp9,2 triliun pada 2016.
Sepanjang tahun 2015, papar tim riset BNI Securities, kredit yang disalurkan oleh BBTN mencapai Rp138,95 triliun, meningkat sekitar 19,88% dari Rp115,92 triliun pada tahun 2014. Pencapaian tersebut seiring dengan pertumbuhan kredit rumah bersubsidi sebesar 26,73%, kredit konstruksi meningkat 30,47%, dan kredit konsumer bertambah 31,63%.
Pendapatan bunga bersih BBTN pada 2015 naik sebesar 25,3% menjadi Rp6,87 triliun. Pendapatan non bunga meningkat sekitar 22,6% dari Rp923 miliar menjadi Rp1,13 triliun.
Hal tersebut berhasil mendorong laba BBTN meningkat hingga 61,52%, dari Rp1,146 triliun menjadi Rp1,851 triliun pada 2015. Adapun marjin bunga bersih BBTN meningkat sebesar 40 basis poin, dari 4,47% menjadi 4,87% pada tahun 2015.
Hingga pukul 9.59 WIB perdagangan sesi pertama di BEI, Selasa (16/2), harga BBTN tercatat Rp1.525 per saham, naik Rp40 dibanding penutupan Senin (15/2), sebesar Rp1.485 per unit.
Selama perdagangan di BEI tahun 2015, saham BBTN naik 5,7%, dari Rp1.225 per unit pada 2 Januari 2015 jadi Rp1.295 per unit pada 30 Desember 2015.

