Imbal Hasil SUN Berdenominasi Dollar AS Diperdagangan Kemarin Mengalami Kenaikan Berkisar Antara 2 - 24 Bps
Pasardana.id - Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi dollar Amerika pada perdagangan Kamis (01/12) kemarin, tercatat mengalami lonjakan kenaikan imbal hasil di tengah rencana pemerintah untuk menerbitkan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika (Global Bond) yang merupakan bagian dari strategi prefunding pembiayaan APBN 2017.
Menurut Analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra, adanya kenaikan imbal hasil akibat dari koreksi harga yang cukup besar pada perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika pada perdagangan kemarin, tidak lepas dari tingat imbal hasil dari Global Bond yang akan diterbitkan oleh pemerintah yang menawarkan tingkat imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan yang ditawarkan di pasar sekunder, dimana berdasarkan sumber yang mengetahui rencana penerbitan tersebut, untuk tenor 5 tahun kisaran imbal hasil sebesar 4,00% untuk tenor 10 tahun pada kisaran 4,75% dan untuk tenor 30 tahun pada kisaran 5,7%.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Adapun pada penutupan sebelumnya, imbal hasil dari INDO-22 pada level 3,56%; INDO-26 di level 4,050% dan INDO-46 pada level 5,015%. Kami perkirakan persaiangan perebutan dana invetsor global melalui penerbitan obligasi mendorong kenaikan imbal hasil dari penerbitan global bond,ââÅ¡¬ terang I Made kepada Pasardana.id, di Jakarta, Jumat (02/12/2016).
Lebih lanjut diungkapkan, imbal hasil dari Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika pada perdagangan kemarin mengalami kenaikan berkisar antara 2 - 24 bps yang terjadi pada keseluruhan seri.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Imbal hasil dari INDO-20 mengalami kenaikan sebesar 13 bps di level 2,953% setelah mengalami koreksi harga sebesar 45 bps. Sementara itu imbal hasil dari INDO-26 mengalami kenaikan sebesar 23 bps di level 4,282% setelah mengalami koreksi harga sebesar 180 bps dan imbal hasil dari INDO-46 mengalami kenaikan sebesar 19 bps di level 5,207% setelah mengalami koreksi harga sebesar 315 bps,ââÅ¡¬ paparnya.
Sementara itu, imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan Kamis (01/12) kemarin ditutup naik pada level di level 2,454% yang mendekati posisi tertingginya di bulan Juni 2015 didorong oleh spekulasi bahwa sektor tenaga kerja Amerika yang lebih baik dari perkiraan akan mendorong kenaikan suku bunga acuan yang lebih tinggi.
Imbal hasil surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) dengan tenor yang sama juga terlihat mengalami kenaikan masing - masing di level 0,366% dan 1,505% dari posisi penutupan sebelumnya di level 0,273% dan 1,415%.
ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Kenaikan imbal hasil surat utang global tersebut kami perkirakan akan berdampak negatif terhadap perdagangan Surat Utang Negara baik denominasi rupiah maupun dollar Amerika,ââÅ¡¬ tandas I Made.

