Tingkat Imbal Hasil SUN Berdenominasi Dollar AS Diperdagangan Akhir Pekan Kembali Ditutup dengan Mengalami Kenaikan

foto : istimewa

Pasardana.id - Dari perdagangan Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika diperdagangan hari Jumat (02/12/2016) lalu, tingkat imbal hasilnya kembali ditutup dengan mengalami kenaikan di tengah kenaikan imbal hasil surat utang global.

"Imbal hasil dari INDO-26 ditutup naik sebesar 7 bps di level 4,352% setelah mengalami koreksi harga sebesar 55 bps dan imbal hasil dari INDO-46 mengalami kenaikan imbal hasil sebesar 8 bps setelah mengalami koreksi harga sebesar 130 bps. Adapun imbal hasil dari INDO-20 ditutup dengan mengalami sedikit penurunan, sebesar 1 bps di level 2,947%," jelas analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra kepada Pasardana.id di Jakarta, Senin (05/12/2016).

Adapun dari pelaksanaan penawaran Global Bond, lanjut I Made, pemeritah memutuskan untuk menetapkan kupon Obligasi Global yang akan jatuh tempo pada 8 Januari 2022 sebesar 3,70% di harga 99,767% senilai US$0,75 miliar dan yang akan jatuh tempo 8 Januari 2027 sebesar 4,35% di harga 99,592% senilai US$1,25 miliar.

Sedangkan terhadap Global Bond yang akan jatuh tempo pada 8 Januari 2047 kupon ditetapkan sebesar 5,25% di harga 99,246% senilai US$1,50 miliar.

Lebih lanjut diungkapkan, imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun pada perdagangan di akhir pekan ditutup turun pada level 2,354% dari posisi penutupan sebelumnya di level 2,449% setelah data sektor tenaga kerja Amerika mencatatkan angka pengangguran di bulan November 2016 sebesar 4,60% dengan penambahan jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian (Nonfarm Payrolls) sebesar 178 ribu tenaga kerja.

"Hanya saja penurunan pengangguran juga diikuti oleh turunnya tingkat partisipasi (Paticipation Rate) yang turun menjadi 62,7% dan tingkat upah per jam yang turun sebesar 0,1%," terang I Made.

Sementara itu, tingkat imbal hasil dari surat utang Jerman (Bund) dan Inggris (Gilt) juga ditutup turun masing - masing di level 0,278% dan 1,381% jelang pelaksanaan referendum di Italia mendorong investor untuk menempatkan dananya pada aset yang lebih aman (safe haven asset).

"Hal tersebut kami perkirakan akan berdampak positif bagi pergerakan harga Surat Utang Negara dengan denominasi mata uang dollar Amerika yang sempat mengalami koreksi dalam beberapa hari terakhir," tandasnya.