ANALIS : Ramai Sentimen, Indeks Akan Mengalami Penguatan Terbatas
Pasardana.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini diperkirakan akan megalami penguatan terbatas pada range harga 5,360 - 5,430.
"Penguatan IHSG lebih dipengaruhi faktor eksternal yaitu penguatan Bursa Wall Street dan Harga minyak mentah dunia, tetapi kondisi ekonomi dalam negeri juga cenderung kurang kondusif untuk saat ini," ujar Research & Analyst PT Corfina Capital, Putu Wahyu Suryawan kepada Pasardana.id, di Jakarta, Selasa (8/11/2016).
Lebih lanjut dijelaskan, pada hari ini, Selasa, 8 November 2016, Pemilu Presiden Amerika Serikat akan diselenggarakan, dan pasar berkeyakinan Hillary Clinton memperoleh probabilitas yang lebih kuat untuk menang dibandingkan Donald Trump.
Hillary Clinton digadang - gadang akan melenjutkan kepemimpinan partai Demokrat. Apabila hal tersebut benar terjadi, maka proses penguatan Bursa Wall Street akan terus berlanjut dengan harapan perekonomian Amerika Serikat akan mengalami perubahan ditangan Hillary Clinton.
"Dollar Spot Index menurut data Bloomberg mengalami penguatan sebesar +0.74% pada level 97.781. Sentiment Pemilu Presiden Amerika Serikat turut mempengaruhi pergerakan Dollar Spot Index," terang Putu.
Sementara itu, dari dalam negeri, realisasi penerimaan pajak hingga akhir Oktober 2016 baru mencapai Rp 870,95 triliun. Jumlah itu setara dengan 64,27% target Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016 yang sebesar Rp 1.318,9 triliun. Namun, jika dibandingkan dengan nilai penerimaan pajak periode sama 2015, angka ini tumbuh sebesar 13,3%.
"Penerimaan pajak saat ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Sebab, pada Oktober 2016 saja, tercatat ada pemasukan pajak sebesar Rp 78,5 triliun ditopang oleh program tax amnesty. Karena hal tersebut, maka Realisasi belanja K/L diperkiraan hanya 65%," jelas Putu.
Adapun Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengklaim ada lonjakan komitmen investasi asing ke dalam negeri. Dari awal tahun 2016 hingga triwulan III-2016, lembaga ini mencatat ada komitmen investasi asing sebesar Rp 1.800 triliun atau tumbuh 54% dibandingkan dengan periode sama 2015.
Dari jumlah itu, komitmen investasi dari Singapura mencapai US$ 20,9 miliar, Malaysia US$ 13,4 miliar, China US$ 6,1 miliar, Korea Selatan US$ 4 miliar, dan Hong Kong sebesar US$ 2,2 miliar.

