GIAA Terus Menukik Dalam Tiga Bulan Ini

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id  - Dalam tiga bulan belakangan ini, harga saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengalami penurunan secara gradual.

Dalam laporan keuangan kuartal III 2016, perusahaan penerbangan pelat merah telah membukukan laba sebesar Rp254,8 miliar, namun masih mengalami kerugian sepanjang sembilan bulan tahun 2016.

Menurut analis Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada bahwa pelaku pasar terus mencermati laporan keuangan Garuda Indonesia dan terlihat menjauhi saham tersebut karena dalam sembilan bulan tahun ini mengalami kerugian.

"Pelaku pasar ini bertanya-tanya, harga avtur cenderung turun, kurs juga sudah mulai membaik, tapi laporan keuangannya rugi. Apakah bebannya terlalu tinggi dibandingkan pendapatannya?" tutur Reza, di Jakarta, Selasa (1/11/2016).

Asal tahu saja, maskapai berpelat merah dalam periode sembilan bulan pertama 2016, mengalami kerugian USD 43,6 juta. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya, Garuda membukukan laba bersih sebesar USD51,4 juta.

Menurut Reza, secara teknikal saham Garuda dalam sepekan kedepan masih dapat tertekan seiring belum adanya sentimen positif yang membuat GIIA kembali terbang ke level di atas Rp 500 per saham.

Terus meruginya kinerja Garuda dinilai Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo dikarenakan situasi penerbangan memang masih sarat dengan berbagai tantangan, seperti perlambatan ekonomi global yang berdampak pada kondisi pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kami mencoba tetap optimis bisa terus melanjutkan pertumbuhan positif hingga akhir 2016," ucap Arif.

Untuk diketahui, sejak perdagangan tanggal 10 Agustus 2016, GIAA turun secara teratur dari level 490 perlembar saham hingga ke level 377 pada penutupan sesi pertama hari ini.