Penetrasi Asuransi Jiwa Hanya 7,5%

foto : ilustrasi (ist)
foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih 7,5% terhadap total penduduk Indonesia yang sebesar 250 juta orang, pada kuartal II 2016.

Angka ini lebih rendah dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina.

"AAJI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan instansi lainnya akan terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berasuransi," kata Nini Sumohandoyo, Kepala Departemen Komunikasi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, kemarin.

Begitupula jumlah tertanggung industri asuransi jiwa hanya sebesar 56,95 juta orang pada kuartal II 2015. Jika dibandingkan periode yang sama turun 0,1% dari 57,02 juta orang.

Hal yang sama juga terjadi pada total tertanggung kumpulan asuransi jiwa, juga turun 6,4% menjadi 37,84 juta orang. Namun, total tertanggung perorangan asuransi jiwa naik 15,1% menjadi 19,11 juta orang.

"Kami sangat senang melihat angka kenaikan jumlah tertanggung perorangan. Angka ini menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berasuransi," ujarnya.

Sementara itu, total pendapatan premi asuransi jiwa mencapai Rp74,61 triliun pada kuartal II 2016. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tumbuh sebesar 10% dari Rp67,82 triliun.

Kenaikan juga terjadi pada total premi bisnis sebesar 10,8% menjadi Rp43,41 triliun pada kuartal II 2016 dari Rp39,19 triliun pada kuartal II 2015.

Untuk total premi lanjutan mencapai Rp 31,19 triliun pada kuartal II 2016 atau tumbuh 9% dibandingkan Rp 28,63 triliun pada kuartal II 2015.

"Pertumbuhan ini menunjukkan semakin tingginya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perlindungan asuransi jiwa dalam menghadapi risiko tak terduga dalam hidup," jelas Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI.