Hingga September 2015, Polychem Indonesia Masih Rugi US$11,02 Juta
Pasardana.id - Upaya manajemen PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) untuk memperbaiki kinerja keuangannya ternyata belum berhasil, setidaknya hingga September 2015.
Memang, kerugian ADMG per September berkurang namun kinerja perseroan tidak otomatis pulih. Kemerosotan pendapatan menjadi pemicu utama anjloknya keuangan ADMG. Kendati manajemen dapat memangkas beban operasional tapi tidak banyak membantu perseroan.
Kenyataan tersebut tercermin dalam laporan keuangan ADMG per September 2015 yang diumumkan di Jakarta, Selasa (8/12). Emiten produsen kimia tersebut mencatat kerugian sebesar US$11,02 juta pada Januari-September 2015, turun sebesar 27,1% dibandingkan US$15,11 juta pada periode sama 2014.
Kerugian ADMG dipicu oleh pendapatan usaha yang merosot 33,2% menjadi US$239,25 juta dari US$258,43 juta per September 2014.
Seiring pendapatan, beban pokok penjualan ADMG juga berhasil turun sebesar 32,62% menjadi US$249,22 juta, dari US$369,91 juta per September 2014. Penurunan beban pokok menyebabkan rugi kotor emiten beraset US$432,067 juta per September 2015 itu berkurang 13,1% menjadi US$9,97 juta, dari US$11,48 juta. Adapun rugi sebelum pajak ADMG mencapai US$13,64 juta per September 2015, turun 30,6% dari US$19,65 juta.
Kondisi keuangan perseroan yang masih memburuk juga turut berdampak negatif terhadap harga saham ADMG. Saham emiten produsen kimia tersebut kurang likuid sepanjang perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini.
Minat beli investor atas saham ADMG rendah. Pada periode 2 Januari 2015 hingga 7 Desember 2015, saham ADMG telah turun sebesar 42,23% menjadi Rp93 per saham, dari Rp161 per saham.

