Penjualan Turun, Laba Modern Internasional Merosot 69,57%

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Melemahnya daya beli masyarakat yang dipicu oleh perlambatan ekonomi nasional turut berimbas terhadap kinerja PT Modern Internasional Tbk (MDRN).

Paling tidak, hingga sembilan bulan 2015, pemilik gerai 7-Eleven ini mencatat penurunan penjualan maupun laba.

Selain faktor daya beli konsumen yang merosot, penurunan kinerja MDRN juga disulut persaingan antara para emiten perdagangan barang dan jasa yang semakin ketat.

Seperti diketahui, dari tiga produk utama yang dijual MDRN yakni produk 7-Eleven, produk industrial, dan produk fotografi, semuanya mencatat penurunan penjualan cukup bervariasi selama Januari-September 2015.

Tingkat kompetisi antara produsen yang kian ketat disertai gonjang ganjing rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hingga Rp14.000 per US$ membuat manajemen kurang berhasil mendongkrak penjualan maupun labanya.

Tengok saja laporan keuangan per September 2015 MDRN yang diumumkan, Jumat (4/12) pekan lalu. Laba MDRN turun sebesar 69,57% menjadi Rp11,98 miliar selama Januari-September 2015 dibandingkan Rp39,39 miliar pada periode yang sama 2014.

Penurunan laba tersebut disebabkan oleh penjualan MDRN yang merosot sebesar 7,17% menjadi Rp962,80 miliar per September 2015 dari Rp1,03 triliun per September 2014.

Pada saat yang sama, manajemen perseroan mampu menekan beban pokok penjualan MDRN hingga turun 12,05% menjadi Rp546,76 miliar, dari Rp621,68 miliar per September 2014.

Penurunan beban pokok penjualan itu berhasil mendorong laba kotor MDRN naik 0,12% menjadi Rp416,04 miliar, dari Rp415,51 miliar per September 2014.

Setelah dikurangi beban operasi, perusahaan beraset Rp2,578 triliun per September 2015 itu mencatat laba usaha sebesar Rp95,13 miliar, terpangkas 21,1% dari Rp120,58 miliar. Adapun laba sebelum pajak merosot 52,8%, dari Rp50,27 miliar menjadi Rp23,71 miliar.

Kemerosotan kinerja keuangan perseroan ikut berdampak terhadap harga saham MDRN. Pada periode 2 Januari 2015 sampai dengan 4 Desember 2015, saham MDRN telah turun hingga 80% menjadi Rp138 per unit, dari Rp690 per unit.

Sementara pada perdagangan sesi pertama di BEI, Senin (7/12) saham MDRN tercatat Rp138 per unit, hanya naik Rp1 dibandingkan harga penutupan sehari sebelumnya.

Animo investor bertransaksi di saham MDRN relative datar sebagaimana tampak dari likuiditas perdagangan yang rendah.