Akibat Beban Lain Membengkak, Visi Media Asia Rugi Rp546 Miliar

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - PT Visi Media Asia Tbk (IDX: VIVA) menderita kerugian sebesar Rp546,82 miliar pada Januari-September 2015. Pada periode sama 2014, perseroan masih laba Rp118,29 miliar.

Kerugian VIVA tersebut, antara lain disebabkan oleh peningkatan beban lain-lain mencapai Rp794,25 miliar, melonjak 219% dari Rp248,91 miliar per September 2014.

Berdasarkan laporan keuangan VIVA per September 2015 yang diumumkan, Selasa (29/12) terungkap, sekitar Rp433 miliar dari beban bunga bank dan keuangan, sebesar Rp279,66 miliar dari rugi selisih kurs, dan Rp103 miliar dari beban dan denda pajak.

Akumulasi dari sejumlah beban lain-lain di atas menyebabkan perusahaan media beraset Rp6,289 triliun per September 2015 itu menderita rugi sebelum pajak sebesar Rp419,23 miliar.

Padahal, untuk periode yang sama tahun 2014, perseroan masih mampu membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp288,36 miliar.

Selain faktor beban yang membengkak, pendapatan VIVA per September 2015 juga turun 11,92% menjadi Rp1,54 triliun dari Rp1,75 triliun per September 2014.

Kontributor terbesar pendapatan VIVA dari iklan mencapai Rp1,54 triliun, turun 12% dari Rp1,75 triliun per September 2014. Sedangkan non iklan hanya menyumbang Rp1,31 miliar.

Kinerja keuangan perseroan yang memburuk ikut berimbas negatif terhadap saham VIVA di bursa.

Sepanjang perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini, saham VIVA telah turun 44,26% menjadi Rp243 per unit pada 28 Desember 2015, dari Rp436 per unit pada 2 Januari 2015. Meski harga turun, saham VIVA aktif ditransaksikan.