Hingga Oktober 2015, Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp10,6 Triliun
Pasardana.id - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) meraih kontrak baru sebesar Rp10,6 sepanjang Januari-Oktober 2015, sekitar 56,6% dari target kontrak baru tahun ini Rp18,7 triliun.
Realisasi kontrak baru selama Januari 2015 - Oktober 2015 telah melampaui perolehan kontrak baru ADHI sepanjang 2014 sebesar Rp9,2 triliun
Ki Syahgolang Permata, Corporate Secretary ADHI dalam keterangan tertulis, Rabu (18/11) mengemukakan, kontrak baru masih didominasi oleh proyek-proyek gedung sebesar 50%, jalan dan jembatan 35% dan sisanya 15% dari proyek infrastruktur lainnya.
Dari sisi pemilik proyek, jelas Syahgolang, proyek pemerintah yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah (APBN/APBD) masih mendominasi dengan perolehan sebanyak 44%, sedangkan proyek swasta sebesar 33,1%. Adapun proyek dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencapai 22,9%.
Syahgolang mengatakan, 90% kontrak baru dari lini bisnis konstruksi, dan 10% dari lini bisnis lainnya. Adapun kontrak yang diperoleh pada Oktober 2015 adalah proyek sistem pengembangan air minum (SPAM) Bengkulu senilai Rp126 miliar, rehabilitasi bangunan utama bendungan Klambu, di Jawa Tengah senilai Rp142 miliar dan proyek lainnya.
Hingga September 2015, papar Syahgolang, ADHI mencatat pendapatan sebesar Rp5,41 triliun, naik 4,34% dibandingkan Rp5,19 triliun pada periode sama 2014. Adapun laba perseroan tumbuh 35,97% menjadi Rp137,35 miliar, dari sebelumnya Rp101,02 miliar.
Pada perdagangan sesi pertama di BEI, Rabu (18/11) harga ADHI tercatat Rp2.200 per saham, naik Rp5 dibanding penutupan sehari sebelumnya.
Sepanjang perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2015, saham ADHI turun 36,56% menjadi Rp2.195 per unit pada 17 November 2015, dari Rp3.460 per unit pada 2 Januari 2015. (konrad)

