Bab 2 Strategi Jitu untuk Menambah Uang dan Kiat Sukses dalam Berinvestasi
Instrumen yang cocok dengan target ââÅ¡¬ÃƒÆ’…perlu berapa tahunkah?ââÅ¡¬
1. Pertama-tama Tentukan Tujuan
Jika tidak ada target maka tidak bisa berjalan
Hal yang harus dilakukan sebelum mempelajari investasi adalah menetapkan goal diri sendiri = nilai target. Alasannya adalah karena secara prinsipnya, investasi merupakan instrumen finansial yang bersifat tujuan jangka panjang.
Jika ada pemikiran ââÅ¡¬ÃƒÆ’…ingin investasi supaya nilainya langsung menjadi 2, 3 kali lipatââÅ¡¬, maka investasi property (real estate) dan investasi reksadana tidak direkomendasikan. Reksadana ditujukan untuk orang yang ââÅ¡¬ÃƒÆ’…ingin berinvestasi dengan cermat dalam jangka panjangââÅ¡¬.
Ada 2 hal penting untuk melakukan investasi jangka panjang.
- Jika bisa, dilakukan sedini mungkin.
- Tetapkan goal.
Jika kita melakukan investasi, hal yang cenderung dilupakan adalah nomor 2, yaitu menetapkan goal.
Contohnya marathon, kecepatan (pace) bisa ditentukan justru karena ada goal. Marathon yang tidak memiliki goal maka tidak dapat diketahui seberapa kecepatan yang baik untuk berlari.
Dengan kata lain, sebelum memulai investasi, terlebih dahulu menetapkan ââÅ¡¬ÃƒÆ’…perlu berapa banyak? Untuk target yang seperti apa? Setelah berapa tahun?ââÅ¡¬ merupakan hal yang penting. Untuk orang yang berpikir masih samarââÅ¡¬“samar dan berpikir ââÅ¡¬ÃƒÆ’…kalau dipikir-pikir, saya ingin mencoba menambah uangââÅ¡¬, untuk itu pertama-tama mari kita menetapkan goal dari diri sendiri.
Dengan menetapkan goal, kita bisa mempelajari dari sudut pandang investasi yang manakah yang bisa mencapai target dengan efektif.
Tidak ada jaminan modal dalam berinvestasi !
2. Menentukan Nilai Modal untuk Investasi
Semakin besar modal maka hasilnya juga besar
Pada investasi, semakin besar modal maka hasil investasinya juga menjadi besar.
Contohnya, jika bisa menginvestasi modal sebesar Rp.100.000.000,- selama 20 tahun dengan bunga 3%, maka perkiraan bunganya adalah Rp.80.000.0000 tetapi dengan pola investasi yang samapun dengan modal Rp 10.000.000,- maka bunganya sebesar Rp.8.000.000-. Meskipun melakukan investasi dengan suku bunga yang sama dan jangka waktu yang sama, tetapi ada perbedaan yang besar bergantung pada modal. Dengan begini, seberapa besar uang yang bisa diinvestasikan menjadi besar pengaruhnya terhadap hasil investasi.
Tetapi yang tidak boleh dilupakan adalah ââÅ¡¬ÃƒÆ’…investasi tidak memiliki jaminan modalââÅ¡¬. Berbeda dengan bank, investasi memiliki kemungkinan terjadinya kerugian(capital loss), semakin besar dana, maka pada saat terjadi kerugian, nilai yang hilangpun semakin besar. Dan lagi, dalam investasi jangka panjang, jika ada saat-saat yang baik maka ada juga saat-saat yang buruk, maka dari itu kita harus mengatasi situasi yang naik turun ini.
Karena ini maka dana untuk pembelian reksadana memiliki 2 syarat, yaitu:
- Uang yang sementara tidak dipakai
- Uang berlebih (surplus money)
Mari kita memahami seberapa besar uang yang akan diputar untuk pembelian investasi pribadi anda. Ini tidak direkomendasikan untuk orang yang berada dalam status ââÅ¡¬ÃƒÆ’…tidak ada dana sisa dan pas-pasan tiap bulannyaââÅ¡¬.
Namun, hal ini tidak memerlukan dana yang besar. Keuntungan investasi adalah memulainya dari nilai yang kecil. Bagi orang yang ââÅ¡¬ÃƒÆ’…ingin memutar uang dengan investasi Rp.100.000-, perbulanââÅ¡¬ pun bisa memulai investasi tanpa merasa ragu.
Modal terus meningkat seperti bola salju
3. Meningkatkan Modal dengan Kekuatan Bunga Berganda (Compound Interest)
Semakin panjang jangka waktu maka semakin besar hasilnya.
Sekarang, mari kita coba memikirkan tentang kekuatan bunga berganda disini.
Seperti gambar grafik dibawah ini, jika melakukan investasi sebesar Rp 100.000.000-, dalam kurun waktu 30 tahun dengan bunga tahunan 3%, akan ada selisih pada nilai imbalan (return) yang diperoleh dari bunga sederhana dan bunga berganda.
Jika melakukan investasi dengan bunga berganda, modal akan bertambah seperti bentuk bola salju. Oleh karena itu, bunga return akan semakin tinggi, periode waktu investasi semakin panjang dan hasil investasipun semakin besar. Pada reksadana dengan asumsi investasi jangka panjang, jangan melupakan besarnya bunga berganda.
Variasi pada management fee reksadana dan biaya pembelian (subscription fee) yang berefek pada hasil investasi
4. Jangan Abaikan Biaya(cost)!
Cost adalah jebakan pada reksadana
Saat mempelajari investasi reksadana, hal yang sangat penting adalah cost .Meskipun banyak orang yang meremehkan cost, tetapi kita jangan meremehkannya.
Dua macam cost utama dalam investasi reksadana adalah subscription fee dan management fee. Subscription fee dibayarkan saat melakukan pembelian, management fee dibayarkan setiap tahunnya. Khususnya pada management fee, karena uang akan otomatis ditarik dari profit investasi, maka kesadaran mengenai cost yang dihabiskan cenderung kurang.
Sebagai contoh, apabila ada investasi dengan kondisi seperti dibawah ini, yang manakah yang akan anda pilih?
- Suku bunga investasi 5%, management fee 3%
- Suku bunga investasi 4%, management fee 1.5%
Dengan kondisi ini, jika melakukan investasi Rp. 1.000.000 selama jangka waktu 20 tahun, maka akan menghasilkan nilai selisih sebesar Rp. 150.000 dengan rincian:
- Rp. 1.490.000
- Rp. 1.640.000
Kalaupun suku bunganya besar, kita akan mengalami kehilangan (loss) pada hasil investasi karena cost yang besar.
Jika ada selisih cost 1%, hasil investasipun akan besar perubahannya. Bagaimanakah hasilnya pada management fee yang berbeda 1% dengan suku bunga yang sama ?
- Suku bunga investasi 5%, management fee 2%
- Suku bunga investasi 5%, management fee 1%
Dengan kondisi ini, jika melakukan investasi sebesar Rp. 1.000.000, dalam kurun waktu 20 tahun maka selisih yang didapat adalah Rp. 380.000, dengan rincian:
- Rp. 1.810.000
- Rp. 2.190.000
Pada investasi jangka panjang, meski dengan selisih 0.1% pun akan menjadi perbedaan yang besar. Saat membeli investasi reksadana, pilihlah dengan mencermati costnya dengan seksama.
Hasil bunga berganda! Mengurangi resiko! Mengurangi cost!
5. Reksa Dana Merupakan Investasi Jangka Panjang yang Menguntungkan
3 Keuntungan pada kepemilikan jangka panjang
Investasi reksadana bukanlah perdagangan dalam jangka pendek, tetapi produk investasi dengan pola pikir jangka panjang. Keuntungan dalam kepemillikan reksadana jangka panjang adalah seperti yang berikut ini :
- Melahirkan hasil bunga berganda
Oleh investasi jangka panjang maka akan ditampilkan hasil bunga berganda dengan menginvestasikan kembali dividen, bunga dll.
- Resiko mengecil (range pergerakan harga)
Seperti gambar dibawah ini, jika mempertahankan reksadana selama 5 tahun dan 10 tahun, maka diketahui bahwa range pergerakan harga (resiko) mengecil. NAB (Nilai aktiva bersih) pada reksadana naik turun setiap harinya, tetapi jika menjaganya dengan periode yang panjang maka nilai average pada range perubahan harga akan mengecil dan bisa melakukan investasi dengan stabil.
- Beban cost menjadi ringan
Ini merupakan point yang sulit untuk disadari, tetapi kepemilikan jangka panjang memiliki efek yang akan mengurangi beban management fee yang dihabiskan saat likuidasi, pembelian dll. Sebagai contohnya, apabila management fee sebesar 3%, dengan periode masa investasi selama 1 tahun dan dampak cost yang diterapkan terhadap pendapatan adalah -3% , maka 2tahun akan menjadi 1.5%, lalu 3 tahun akan mengecil menjadi 1%, pada kepemilikan jangka panjang,semakin panjang waktunya maka akan semakin kecil efeknya.
Dengan begini, semakin panjang waktu kepemilikan reksadana, maka akan semakin banyak keuntungannya. Apabila ingin melakukan investasi reksadana dengan tingkatan waktu jangka pendek yaitu 1-2 tahun, anda menjadi tidak bisa menikmati keuntungan seperti ini.
Pada investasi reksadana, ingatlah baik ââÅ¡¬“ baik dengan kalimat ââÅ¡¬ÃƒÆ’…waktu yang menjadi penolongââÅ¡¬. Kehidupan tidaklah abadi. Karena waktu dimana kita bisa berinvestasi dibatasi, maka bisa dikatakan semakin cepat memulai semakin baik.
Dimulai dari nominal Rp. 100.000
6. Keuntungan Besar dengan Mencicil Investasi dengan Modal Kecil
Bisa mengontrol dana investasi
Seperti yang telah disebutkan beberapa kali, salah satu keuntungan investasi reksadana adalah bisa dimulai dengan dana yang kecil.
Keuntungan yang ada dengan memulainya dari dana yang kecil bukanlah berarti orang yang tidak ada uangpun bisa berinvestasi. Yang menjadi keuntungan besar adalah anda bisa berinvestasi dengan berbagai waktu(timing) dan menyesuaikannya dengan gaya investasi dan aset seperti investasi tambahan, teknik menumpuk investasi, dll.
Sebagai contoh, anda bisa melakukan investasi secara terencana sambil menetapkan jumlah investasi anda, seperti ââÅ¡¬ÃƒÆ’…melakukan berinvestasi Rp. 1.000.000 setiap bulannya ketika anda berumur 20 tahunan, kemudian anda dapat berinvestasi Rp. 3.000.000 sewaktu anda berumur 30 tahunanââÅ¡¬ dan juga ââÅ¡¬ÃƒÆ’…saat menerima bonus menambah nilai investasi sebesar Rp. 10.000.000ââÅ¡¬, dll.
Sistem seperti ini bisa dikatakan merupakan investasi yang tidak bisa diterapkan pada investasi saham dan lain-lain.
Merekomendasi pembelian investasi secara rutin bagi pemula
7. Menekan Resiko Investasi Cicilan
Membagi waktu dengan investasi cicilan
Banyak orang yang stress saat melakukan pembelian investasi, yaitu mengenai ââÅ¡¬ÃƒÆ’…kapan sebaiknya saya membeli ya?ââÅ¡¬
Lebih baik jika kita bisa membeli saat harga murah dan menjual saat harga tinggi, akan tetapi hal tersebut adalah hal yang sulit untuk berjalan dengan mulus. Siapapun berpikir saat melakukan investasi, seperti ââÅ¡¬ÃƒÆ’…pada saat itu, sebaiknya jualââÅ¡¬¦ atau beli... ya?ââÅ¡¬, akan tetapi siapapun tidak ada yang tahu akan masa depan.
Jika ingin memperkecil resiko berdasarkan timing pembeliannya, maka diversifikasi waktu merupakan hal yang penting. Untuk melakukan diversifikasi waktu, metode pembelian dilakukan secara rutin dengan membelinya beberapa kali tanpa membelinya sekaligus. Khususnya, investasi yang optimum dengan diversifikasi waktu adalah ââÅ¡¬ÃƒÆ’…investasi cicilanââÅ¡¬.
Investasi cicilan dengan nilai yang tetap setiap bulan bisa menjadi investasi yang menguntungkan
8. Investasi cicilan atau disebut juga Dollar Cost Averaging (DCA)
Teknik investasi yang optimal pada investasi cicilan
Mari kita mengingat teknik investasi yang disebut dengan Dollar Cost Averaging. Yang dinamakan Dollar Cost Averaging(DCA) adalah metode investasi yang terus menerus membeli investasi dengan jumlah yang sama secara rutin dan berkelanjutan ketika berinvestasi dengan produk yang harganya kerap berubah.
Dengan melakukan pembelian investasi dengan nilai yang sama dan secara rutin, maka otomatis anda bisa mengimplementasikan strategi yang disebut dengan ââÅ¡¬ÃƒÆ’…kurangi jumlahnya ketika harga naik, tingkatkan pembelian jika harga turun.ââÅ¡¬ Banyak membeli saat harga tinggi, bisa menghindari resiko yaitu kegagalan dalam membeli saat harga murah, dan meningkatkan hasil investasi.
Selain itu, karena ini merupakan metode pembelian secara berkelanjutan dan mekanis tanpa adanya judgment dari pasar secara spesifik, maka tidak akan memakan waktu. Hal tersebut juga bisa dibuka dari kekhawatiran investor yang unik yaitu, ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Sebaiknya saya membeli di timing yang bagaimana, ya?ââÅ¡¬
Jika anda membaca sampai sini tentu akan paham bukan? Investasi cicilan dalam investasi reksadana merupakan metode investasi yang bisa menikmati keuntungan dalam investasi DCA dengan nilai batas tertinggi. Menerapkan metode DCA pada investasi saham, dll merupakan hal yang sulit. Meskipun anda berpikir sepertinya tidak terlalu ada perubahan pada jumlah uang yang ditetapkan maupun jumlah lot yang ditetapkan dengan teknik metode investasi DCA investasi cicilan yang bersifat jumlah uangnya tetap. Apabila melakukan investasi cicilan, lebih baik menyamakan jumlah uang pembelian daripada menyamakan jumlah lot pembelian, hal ini dikarenakan bisa terjadi penurunan harga beli rata-rata.
Selanjutnya: Bab 3