Bab 3 Jangan Lewatkan, Poin Penting Kiat Sukses

Pelajari apa itu ââÅ¡¬ÃƒÆ’…ReksaDanaââÅ¡¬
1. 5 Point Mengenal Ciri Khas Dana
Langkah Pertama Memilih Reksa Dana/Investasi
Reksa dana sendiri ada bermacam-macam, meskipun terlihat sama namun tetap terdapat perbedaan.
Misalnya reksadana yang di investasikan di wilayah Asia yang sama, namun kontennya bermacam-macam. Meskipun secara sekilas terlihat seperti reksadana aktif, namun indeks persentasi kenaikannya berbeda-beda, ada yang dua kali bahkan tiga kali lipat. Oleh karena itu, pertama-tama mari kita pahami ciri khas reksa dana itu sendiri. Kita harus memahami sasaran lokasi/wilayah investasi, aset serta pengelolaan investasi, paling tidak kita mengerti dari tiga garis besar tersebut sehingga kita punya gambaran secara sederhana. Dari poin itu kita dapat mengenali ciri khas funding melalui Prospektus.
Jika berinvestasi dalam bentuk aset, pastikan ada tidaknya sistem perlindungan nilainya (hedging).
Keuntungan dalam 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun
2. Mengecek Total Return (Pencapaian Hasil Investasi)
Telusuri hasil periode sebelumnya
Total return adalah keseluruhan hasil dari investasi dari periode tertentu antara pergerakan nilai naik mau pun turun. Dapat diartikan keuntungan hasil investasi pada periode sebelumnya. Jika Total return dalam periode 3 tahun sebelumnya adalah 5%, maka hasil 5% tersebut dibagi dengan keuntungan rata-rata pertahunnya.
Untuk cara perhitungan Total Return dibagi menjadi 2:
·hasil yang dijadikan Re-Invest (bunga berganda)
·hasil yang diterima (bunga tunggal)
Pahami tentang Bunga Berganda dan Bunga Tungal karena terdapat perbedaan pada keduanya, (karena umumnya hasil keuntungan investasi secara otomatis di-akumulasikan ke nilai investasi)
Total Return dihitung berdasarkan substraksi dari net asset serta Hasil Investasi, namun tidak dihitung berdasarkan Redemption Fee dan biaya administrasi lainnya, oleh karena itu hal ini perlu diperhatikan. Total Return adalah poin penting dalam pemilihan reksadana. Dapat kita artikan sebagai investasi yang menjanjikan apabila Total Return sebelumnya menunjukan hasil yang baik dibanding investasi yang sejenis. Akan tetapi perlu diingat Total Return menunjukkan hasil dari periode sebelumnya bukan berarti dapat menjamin hasil di periode mendatang.
Kemudian pada pengelolaan reksa dana (investasi), saat menerima hasil investasi adakalanya timbul rasa heran ââÅ¡¬Apakah untung atau justru merugi?ââÅ¡¬. Untuk itu hal ini yang harus kita perjelas, yang menjadi persoalan tersendiri dalam konteks Total Return.
Perhitungan Total Return
Anda dapat memeriksa Total Return melalui Agen Penjual, Perusahaan Manajemen Investasi , atau Website terkait seperti Morning Star atau Pasar Dana.
Tahun |
1 Thn |
3 Thn |
5 Thn |
10 Thn |
Total Return |
12.72% |
10.93% |
6.26% |
- |
Perhitungan Total Return
Anda dapat memeriksa Total Return melalui Agen Penjual, Perusahaan Manajemen Investasi , atau Website terkait seperti Morning Star atau Pasar Dana.
Tahun |
1 Thn |
3 Thn |
5 Thn |
10 Thn |
Total Return |
12.72% |
10.93% |
6.26% |
- |
Total Return yang didapat (yang terjadi pada tiap periode (1thn, 3thn, 5thn) dengan kenaikan nilai dari akhir bulan sebelumnya (Angka di 5thn adalah keuntungan keseluruhan selama 5 tahun).
Jika pengelolaan investasi belum sampai pada periode yang ditentukan, maka ditunjukkan dengan lambang (-)
Apabila Total return minus, maka investasi mengalami kerugian
Presentasi Investasi dan Tingkat Resiko
3. Memahami Tingkat Keuntungan Dengan Sharpe Ratio
Jeli melihat Investasi Jitu!
Apa yang dimaksut dengan investasi jitu? Investasi dasarnya tidak hanya sebatas ââÅ¡¬ÃƒÆ’…semakin meningkatkan keuntungan berarti jituââÅ¡¬. Karena hasil investasi yang luar biasa, bisa jadi diperoleh dengan resiko investasi yang besar pula.
Untuk dapat melihat investasi jitu juga harus memperhatikan ââÅ¡¬ÃƒÆ’…dengan resiko kecil namun mendapat Return besar" atau ââÅ¡¬ÃƒÆ’…persentasi keuntungan selalu meningkatââÅ¡¬ sebagai poin-poin mendasar. Jika kenaikan Total Return berada pada level yang sama, berinvestasi ke aset dengan resiko yang lebih rendah akan menjadi pilihan yang lebih baik dalam pengelolaan investasi.
Presentasi poduktifitas investasi yang ditunjukkan seperti grafik dibawah disebut Numeric/angka (Sharpe Ratio [Efficiency Index]). semakin tinggi nilai Sharpe Ratio, maka semakin tinggi pembagian Return yang didapat dari Risk yang diambil. Dengan kata lain, efisiensi tingkat pendapatan yang didapat akan semakin besar.
Sharpe Ratio didapat dari penghitungan Return yang dibagi dengan Risk, akan tetapi disebut juga sebagai Standar Deviasi yang digunakan sebagai angka untuk menghitung tingkat Risk. Semakin tinggi Nilai Standar Deviation, maka Risk juga akan semakin besar.
Kita juga dapat mengetahui detail Sharpe Ratio melalui Agen Penjual, Manajer Investasi maupun di website yang menyajikan info terkait.
Sama halnya dengan Total Return, Sharpe Ratio tidak hanya sekedar melihat angka saja, tetapi kita perlu membandingkan dengan investasi yang sejenis..
Semakin besar jumlah Aset, maka semakin besar keuntungan
Mengamati Perubahan Nilai Aktiva Bersih
Aset berkurang, pertanda bahaya!?
Berikutnya, hal yang harus diperhatikan adalah ââÅ¡¬ÃƒÆ’…Nilai Aset BersihââÅ¡¬ . Nilai Aset Bersih adalah sisa/saldo investasi, Cost yang didapat dari selisih perhitungan Trust (invest) yang diperoleh dari kapital market (Market Capital). Sebagai pertimbangan, semakin besar Nilai Aset Bersih maka semakin besar untuk memperoleh keuntungan.
Jika Nilai Aset Bersih cenderung menurun, kita perlu menelaah beberapa kondisi berikut:
? Kondisi menurunnya harga dasar, maka Nilai Aset Bersih akan berkurang
? Kondisi harga dasar tidak mengalami penurunan, tetapi Nilai Aset Bersih saja yang mengalami penurunan,
Kondisi ?, buruknya manajemen pengelolaan investasi bisa menjadi penyebabnya. Yang menjadi permasalahan bukan soal pergerakan (naik turun) harga secara jangka pendek maupun unggul secara benchmark, akan tetapi jika penurunannya terlihat jelas ketika membandingkan dengan investasi sejenis terutama penurunan yang terjadi secara signifikan, itulah yang patut kita waspadai.
Kondisi ?, jumlah pembatalan investasi meningkat bisa jadi penyebabnya. Jika pola strategi bisnis terlalu sedikit, maka akan timbul kesulitan dalam mengelola hasil investasi.
Ketika uang hasil investasi dibayarkan, maka Nilai Aset Bersih akan berkurang. Ini adalah hal yang wajar sehingga tidak perlu khawatir.
Coba kita perhatikan pergerakan Nilai Aset Bersih. Pada dasarnya Continued funding mengalir masuk (nilai invest meningkat), kemudian pada saat mengeluarkan modal secara tiba-tiba nilai invest mengalami penurunan, untuk itu kita perlu berhati-hati dengan kondisi seperti ini.
Selanjutnya: Bab 4