Bab 1 Rekomendasi Investasi untuk Para Pemula - Mudah! Resiko Rendah! Modal Minim!
1. Apa Itu Reksadana?
Pernahkah Anda berpikir untuk berinvestasi di saham, tetapi tabungan tidak mencukupi. Untuk menjawab kegelisahan tersebut, Reksadana hadir sebagai solusi. Dengan modal minim, kita dapat memilih berbagai macam pilihan untuk berinvestasi. Reksadana hadir sebagai tren positif yang dikembangkan oleh para investor profesional.
Reksadana merupakan produk finansial yang bertujuan mengumpulkan dana dari orang banyak dan dikelola dalam bentuk saham atau obligasi yang keuntungannya dibagikan sesuai dengan rasio investasi.
Dengan kata lain, dana yang dikumpulkan dari orang banyak dikumpulkan jadi satu, lalu pengelola profesional (Fund Manager) yang akan menentukan arah investasi dan mengelolanya sampai mendapatkan keuntungan lalu dibagi kepada masing-masing penanam modal. Itulah yang disebut dengan reksadana.
Untuk itu reksadana hadir sebagai solusi yang tepat bagi orang yang ingin berinvestasi tapi tidak mempunyai cukup modal untuk membeli saham atau obligasi, tetapi dengan menyerahkan sepenuhnya kepada pelaku saham profesional agar investasi yang kita tanamkan dapat dikelola dengan baik.
Dalam dunia investasi, kita dapat mengharapkan naiknya harga saham atau obligasi, tetapi di sisi lain ada juga resiko penurunan harga. Dengan situasi tersebut, reksadana akan menggunakan dana yang terkumpul dari orang banyak, lalu diinvestasikan ke banyak saham dan obligasi. Dengan beragamnya pergerakan harga dari saham dan obligasi yang kita investasikan, maka akan beragam pula hasil yang akan diterima, dengan begitu resiko investasi dapat diminimalisir. Di situlah keuntungan terbesar dari reksadana.
2. Bagaimana Mekanisme Reksadana?
Peran Berbeda Dari 3 Lembaga
Reksadana diatur oleh Perusahaan Manajemen Investasi yang dijalankan oleh Fund Manager. Perusahaan Pengelola tersebut mengatur bagaimana menggabungkan produk menjadi satu dan menentukan kemana arah dana akan berjalan. Lalu berapa banyak return yang akan diterima investor, semuanya ditentukan di level ini.
Reksadana yang sudah dibentuk sebelumnya akan dijual ke investor melalui Agen Penjual. Perusahaan Penjual yang dimaksud diantaranya, perusahaan sekuritas, bank, dan lain-lain. Dana para investor yang dikumpulkan dalam bentuk reksadana yang akan disimpan di Bank Kustodian, dengan arahan dari manajemen investasi, dana tersebut akan dikelola untuk aktivitas berinvestasi di pasar modal.
Kalau keuntungan bisa diperoleh, total aset dari reksadana akan bertambah. Nilai aset ini disebut NIlai Aktiva Bersih (NAB). Hasil penambahan aset yang diperoleh dari investasi, secara berkala akan diberikan ke investor dalam bentuk deviden. Ada juga tanpa sistem deviden, yaitu dengan mengakumulasikan keuntungan pada NAB, model ini yang umum dipakai di reksadana di Indonesia. Pencapaian yang baik serta pemilihan produk yang mempunyai kecendrungan peningkatan total aset yang cukup besar merupakan poin penting dalam mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Reksadana mempunyai satuan yang disebut unit dalam melakukan transaksi, maka nilai reksadana merupakan pembagian dari jumlah unit yang ada pada Total Aset Kekayaan Bersih. Ini yang disebut NAB, setiap satu unit pada Total Aset Kekayaan Bersih apabila waktu penjualan bertambah dibanding saat pembelian, maka NAB pun juga akan naik dan keuntungan penjualan juga dapat diperoleh. Misalnya, saat membeli kita membeli dengan harga Rp. 1000 sebanyak 1000 unit (Rp. 1000 X 1000 = Rp.1.000.000) dan saat dijual harga perunitnya adalah Rp. 1500 yang berarti kita untung Rp.500 x 1000 unit = Rp. 500.000.
3. Keuntungan Reksadana
3 Alasan Mengapa Memilih Reksadana bagi Para Pemula
Di dalam reksadana terdapat berbagai macam keuntungan yang tidak dimiliki oleh cara investasi lain.
Yang pertama adalah relatif mudah. Investasi reksadana ditangani oleh para profesional dalam bidang investasi, sehingga tidak perlu menganalisa informasi perusahaan mana yang aman untuk menanamkan investasi saham dan tidak usah khawatir dan bingung pada saat memilih saham dari perusahaan mana yang akan dibeli.
Yang kedua, dapat dimulai dengan modal minim, yang merupakan keuntungan terbesar dari reksadana. Contohnya adalah jika saham seharga Rp.1.000.000 maka dana yang dibutuhkan juga seharga Rp. 1.000.000. Bahkan untuk investasi di bidang properti diperlukan modal dan produk yang bisa diinvestasikan terbatas pada anggaran. Tetapi reksadana berbeda, dengan dana sebesar Rp. 100.000 saja dapat melakukan investasi. Oleh karena itu reksa dana sangat cocok bagi investor pemula dan yang hanya mempunyai modal minim.
Bahkan reksadana memiliki resiko kecil dibandingkan dengan membeli sejumlah kecil saham atau investasi di bidang properti. Walaupun hanya jumlah yang kecil, reksadana dapat memberikan keuntungan yang sama pada setiap hasil yang diperoleh dari berbagai produk yang diinvestasikan. Contohnya, pada saat harga salah satu saham turun, dan jika hanya mengandalkan pada saham yang turun tersebut, maka itu merupakan sebuah kerugian besar bagi pemiliknya. Namun jika dengan reksadana dana investasi disebar ke 10 saham yang berbeda dengan rasio kerugian 10:1, atau jika disebar ke 100 saham yang berbeda resiko akan berkurang yaitu mencapai 100:1. Ditambah lagi, jika banyak investor pribadi tidak bisa membeli saham di pasar luar negeri, dengan reksadana berbagai macam produk bisa diinvestasikan, bahkan tujuan dan jenis produk akan bertambah, dan memungkinkan untuk mendapatkan hasil yang besar dari penyebaran investasi.
Secara perlahan, tumbuhkan aset untuk menjadi kaya.
4. Aset Dapat Tumbuh Menjadi Besar dalam Jangka Menengah dan Panjang
Resiko Akan Berkurang Seiring Berjalannya Waktu
Pada dasarnya reksadana diperuntukan bagi investor yang ingin menanamkan modalnya dalam jangka menengah maupun jangka panjang. Alasannya adalah jika dibandingkan dengan investasi saham, return bisa terkesan kecil. Misalnya, saham dengan pergerakan harga yang besar seperti saham blue-chip, jika jual-beli saham dilakukan dengan timing yang tepat, maka investor akan mendapatkan return yang besar dalam jangka waktu menengah. Tetapi satu saja salah dalam mengambil timing, maka tidak sedikit yang kehilangan dana dalam jumlah besar. Sebaliknya, reksadana menekan resiko seperti itu dengan menyebar pembelian saham, dan secara perlahan meningkatkan total aset. Resiko kecil, return pun juga kecil, tapi seiring berjalannya waktu dengan perlahan reksadana dapat memperbanyak total aset kekayaan.
Investasi dalam jangka waktu menengah maupun panjang secara akumulasi dapat menambah reksadana dan dapat pula menekan resiko. Gabungan Saham dan Obligasi yang dikelola reksadana, nilai harga keduanya akan selalu berubah. Untuk itu, apabila membeli reksadana saham, jika dalam satu waktu membeli dengan jumlah yang banyak, apabila harga saham naik secara umum, maka return yang diperoleh akan menjadi besar, tetapi pada saat harga turun secara umum maka kerugian pun juga akan menjadi besar. Pada poin ini, disarankan menanamkan modal secara bertahap, karena adakalanya kita membeli dengan harga mahal dan adakalanya membeli dengan harga murah, pada akhirnya nilai pembelian tidak begitu tinggi efeknya. Hasilnya dapat menekan resiko pembelian saham dalam jumlah banyak dan dengan harga yang tinggi.
Tentu saja karena reksadana juga merupakan salah satu produk investasi, resiko yang ditimbulkan juga ada. Tetapi, dengan adanya sistem penyebaran investasi, resiko pun menjadi kecil dan aman untuk para investor pemula. Dengan menanamkan saham dalam jangka waktu panjang menemukan produk yang dapat diinvestasikan dalam bentuk panjang, resiko yang ditakutkan akan menjadi kecil.
Selanjutnya: Bab 2